Mohon tunggu...
Yoppy Yohana
Yoppy Yohana Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya

Ingin bisa menjalankan nilai kemanusiaan, bisa memberi kebahagiaan dan selamat. Hobi bermain Tenis Meja, tadabur alam, berpikir dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Kritis Terhadap Pemikiran Ki Hajar Dewantara

24 Desember 2022   11:42 Diperbarui: 24 Desember 2022   13:13 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi Kritis Terhadap Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)

Oleh: Yoppy Yohana, M.Pd. 

         Seorang Bapak Pendidikan Nasional yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara, adalah seorang ningrat yang sangat cerdas, memiliki rasa nasionalis yang tinggi serta rasa kemanusiaan yang luhur. Terbukti dengan pemikiran beliau, walaupun di masa kolonialisme sudah mempunyai visi ke depan yang sangat cemerlang untuk Pendidikan di Indonesia. Kecerdasan beliau menurut saya di atas rata-rata, karena mampu membuat teori, konep, pemikiran, filosofis sekaligus praktiknya yang tetap visioner sampai sekarang pun.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara

         Pemikiran beliau berakar dari tradisi budaya bangsa Indonesia, yang merupakan nilai luhur serta mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Konsep "merdeka" bukan hanya diterapkan kepada lepasnya penjajahan dari para kolonialisme, tetapi lebih dari itu yaitu manusia harus merdeka seutuhnya. Merdeka dari diri sendiri, merdeka dari pendidikan, merdeka dari ekonomi dan mampu memanusiakan manusia.

         Pemikiran KHD menurut saya sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah. Bukan tanpa alasan, karena pemikiran KHD ini sangat universal dan mempunyai nilai filosofis yang tinggi. Prinsip kemanusiaan, potensi diri, merdeka hidup dan saling memberi kebahagiaan merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga akan berlaku seumur hidup.

         Dalam menjalankan aktivitas sebagai guru, saya merasa sebagian kecil sudah melaksanakan pemikiran KHD ini. Terbukti memiliki kemerdekaan dalam menentukan materi yang akan diberikan, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. Dengan kesadaran kecocokan diri dengan pemikiran KHD, saya semakin semangat untuk mengaplikasikannya dalam KBM, bahkan lebih luas dalam kehidupan sehari-hari saya. Aamiin...

         Harapan yang ingin saya lihat pada diri sendiri sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini, adalah mengkaji potensi diri, mengevaluasi diri, lalu mengeluarkan potensi diri dan bisa bermanfaat untuk sesama.

         Harapan yang ingin saya lihat pada murid-murid setelah mempelajari modul ini, adalah muncul ekspresi kemerdekaan pada diri anak, merasa bahagia, muncul spirit untuk mengeluarkan dan mengekpresikan potensi dirinya. Peserta didik merasa percaya diri, bangga dengan karyanya sendiri dan bangsanya sendiri. Muncul kreativitas, ide-ide cerdas, original dari peserta didik karena mereka merasa terfasilitasi dan tidak merasa terjajah alias MERDEKA.

        Kegiatan ini sangat bermanfaat karena bisa membuka mind set, pemikiran dasar manusia untuk memanusiakan manusia. Materi ini pun, sangat bermanfaat karena membimbing step by step dalam membentuk nilai dasar Pendidikan dan kemanusiaan. Saya berharap dalam modul ini, saling berkesinambungan, bersinergi sampai terasa munculnya generasi emas Indonesia di segala bidang. Semua rakyat Indonesia merasa bahagia, merdeka di negerinya sendiri dan bisa memberi kebahagiaan kepada sesama umat manusia di dunia ini. 

       Semoga.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun