4 Juli 2022, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) melakukan pelepasan terhadap mahasiswa KKN Data Desa Presisi (DDP) yang merupakan kerja sama antara UNS dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Pelepasan dilakukan di ruang Auditorium GPH Haryo Mataram UNS dengan dihadiri oleh para mahasiswa peserta KKN DDP dari UNS dan IPB. Setelah dilakukan acara pelepasan, mahasiswa peserta KKN DDP kemudian diantar menggunakan transportasi yang telah disediakan oleh UNS ke desa-desa yang menjadi wilayah pendataan disekitar Solo Raya. Desa-desa tersebut tersebar di wilayah Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri. Masa pengabdian mahasiswa KKN DDP dilakukan selama 45 hari dengan pembagian 2 kelompok disetiap desa.
    Data Desa Presisi merupakan hasil pengembangan dari Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Sofyan Sjaf yang berawal dari keprihatinannya terhadap polemik yang terjadi didalam data penduduk Indonesia. Menurutnya, ketidakakuratan data yang terjadi di masyarakat menyebabkan kebijakan pembangunan yang diambil oleh pemerintah gagal dan tidak tepat sasaran. KKN berbasis Data Desa Prsesisi ini merupakan kali pertama dilaksanakan melalui kerjasama dua perguruan tinggi nasional yaitu UNS dan IPB.
    KKN DDP ini dilakukan dengan mendata keadaan suatu wilayah desa melalui cara spasial dan sosial. Pendataan spasial dilakukan dengan melakukan pemetaan wilayah-wilayah desa menggunakan metode survei langsung dan pencitraan melalui drone untuk mendapatkan data yang riil dan sesuai dengan keadaan lapangan dengan tingkat resolusi yang tinggi. Sedangkan, pendataan sosial menggunakan metode sensus yang dilakukan menggunakan acuan peta bangunan yang sudah dipetakan melalui cara spasial dengan dibantu oleh Enumerator lokal untuk mendata penduduk secara langsung rumah per rumah. Pendataan sosial ini juga menggunakan aplikasi Merdesa yang diciptakan oleh tim dari IPB.
    Mahasiswa KKN DDP kelompok 10 diterjunkan di Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Selama 45 hari melaksanakan KKN, para mahasiswa tersebut melakukan pendataan spasial maupun sosial melalui berbagai metode yang telah diajarkan selama pembekalan KKN berlangsung. Luas wilayah Desa Kembang yang leih dari 600 hektar² dengan jumlah KK lebih dari 2 ribu, membuat para mahasiswa KKN DDP kelompok 10 memerlukan tenaga ekstra untuk melakukan pendataan baik spasial maupun sosial. Mahasiswa KKN DDP kelompok 10 juga ikut terlibat dalam berbagai kegiatan yang ada di Desa Kembang seperti Posyandu, acara menyambut HUT RI ke-77, kerja bakti, arisan PKK, dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H