Mohon tunggu...
Yopi Pranoto
Yopi Pranoto Mohon Tunggu... -

Saat sekarang ini, saya masih menjadi mahasiswa jurusan Sosiologi Universitas Riau. Kini, aktif menyibukkan diri mengawal kasus Korupsi yang ada di Riau.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Melawan Chevron berarti Melawan Amerika?

30 April 2013   15:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Did You Know? Agen khusus CIA banyak kelayapan di Riau, Provinsi yang kaya Minyak ini. Hadirnya Perusahaan minyak (CALTEX) di Riau pada Tahun 1958 merupakan surga baru, Penjajah bagi negeri Pamansam itu.

Mungkin benar, bangsa kita ini adalah bangsa yang bodoh. Tak bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Endapan miliyaran minyak yang tersimpan dalam tanah air beta: di keruk Amerika.

Seorang Insinyur yang diharapkan kehadiranya oleh Soekarno belum juga muncul (mengolah minyak ini). Seorang Ksatria (saat ini) seperti Mohamad Hatta dengan jiwa lantang Pendobrak keberanian tak juga kelihatan batang hidungnya.

Lagi-lagi sudah sampai berpuluh-puluh tahun lamanya, Perusahaan minyak Amerika tetap langgeng tanpa ayunan gagang Toa pengeras suara.

Namun, harapan itu masih ada. Mereka para pemuda-pemudi. Mahasiswa sejati. Tak ada alasan untuk tidak melawan. Mari berjuang merebut kemerdekaan sesungguhnya. Tanah Air Indonesia harus bebas dari penjajah Asing.

Amanah UUD 1945 menegaskan bahwa Kekayaan Alam ini harus di kelola dan di manfaatkan Negara. Nasionalisasi Aset, Migas untuk kemakmuran Rakyat. Teriakkan dengan lantang bahwa Chevron harus pergi jauh meninggalkan Negeri kita.

Melawan Chevron berarti melawan Amerika. Siapkah Mahasiswa di hadapkan tantangan besar ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun