Jingga senja pemakna kata cinta
Hingga aku terbawa untuk mencoba menepis makna kata, yang sudah tak ku tahu lagi apa cinta ?
Mungkin aku sedang rindu
Merindu sosok wanita yang dulu sering menata rak buku kehidupanku
Dan kini bait indah dari diksi-diksi kawanku, yang mencoba menguatkanku
Atau hanya kepura-puraan saja , untuk kuat dan mencoba berdiri dari perpisahan. Apa aku yang hanya se-menderita ini jika sebab nya darimu
Jika perpisahan tak meninggalkan luka, maka mereka bilang itu dusta, jika perpisahan tak meninggalkan rasa mereka bilang itu gila, dan jika perpisahan tak meninggalkan rindu maka mereka akan bilang itu candu.
Kau memilih jalan ini karena sebuah harapan, atau kau merasa bosan atau rasa sayang punya batasan, atau cinta memang sebuah ujian
Atau ini hanya mimpi yang akan bangun dan melupa dengan sendiri.
Tidak, ini hidup yang nyata
Aku masih ingat ketika kau menguraikan perbedaan antara cinta dan sayang, sebuah kata yang banyak orang bilang punya kesamaan
Tapi dirimu keras menjelaskan bahwa sayang adalah sifat humanis dan cinta adalah ke-agunganÂ
Dan kini perpisahan membuatku mengerti bahwa cinta adalah kekuatan bertahan, rumi bisa bilang kau adalah sumber mentari dan mata air, sementara ragaku melekat pada naungan di atas kepalaku, sinar panas menyengat kurasakan hatiku telah bersembunyi.
Mungkin kini aku telah mati , tampaknya hidupku menyedihkan, tumbuh layak ditertawakan, dengan cinta yang bertahan, adalah satu satunya  maknaku yang tersentuh ke fanaan.