Mohon tunggu...
yopi herianca
yopi herianca Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rendahnya Kompetensi Literasi Numerasi Siswa: Apa Penyebab dan Solusinya

28 Oktober 2023   10:22 Diperbarui: 28 Oktober 2023   10:49 4171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gambaran akan rendahnya kompetensi literasi dan numerasi siswa disatuan pendidikan terlihat dari hasil kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi (ANBK) yang dilaksanakan pada setiap tahun. Fenomena yang terjadi adalah satuan pendidikan dan guru tahu persis bahwa kemampuan ber literasi dan numerasi siswanya rendah. Alhasil siswa yang akan menjadi kambing hitam dengan berbagai stampel negatif dari siswa malas membaca lah, siswa malas berfikirlah dan sebagainya.

Seharusnya baik sekolah dan guru mencari solusi bagaimana meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswanya dengan berbagai cara yang nyata, konsisten dan berkelanjutan. Sangat sedikit sekolah dan guru yang bersama-sama menganalisis bentuk soal yang muncul dalam ANBK dan melakukan tindaklanjut, padahal peluang tersebut ada dengan adanya simulasi sebelum kegiatan ANBK dilaksanakan.

Yang harus dipahami bersama adalah literasi bukan hanya sekedar mampu  membaca saja, tetapi kemampuan menganalisis bacaan yang mencangkup tulisan, simbol, angka, serta grafik dan memahami konsep dibalik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi tidaklah sekedar memahami kompetensi matematika. Pengetahuan matematika saja tidak cukup membuat seseorang memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencangkup kemampuan menerapkan konsep numerik dan matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dikatakan bahwa literasi numerasi merupakan kecakapan : Menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. Menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk baik dalam bentuk grafik, tabel, bagan, bagan konsep, teks bacaan dan sebagainya, lalu menggunakan hasil analisis tersebut untuk memprediksi, menympulkan dan mengambil keputusan.

Penyebab kompetensi literasi dan numerasi siswa rendah

Satuan pendidikan dan guru memiliki peran penting untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa disatuan pendidikannya masing-masing. Budaya dan pola kebiasaan disekolah terkadang menyebabkan kompetensi literasi dan numerasi siswa rendah, diantaranya adalah

  • Satuan pendidikan kurang memberikan perhatian yang sifatnya nyata, konsisten dan berkelanjutan dalam membuat program dan kebijakan untuk meningatkan kemampuan literasi dan numerasi. Terkadang satuan pendidikan sudah memiliki perencanaan namun pelaksanaanya tidak dievaluasi secara konsisten. Satuan pendidikan belum memiliki program nyata untuk memperkuat kompetensi literasi dan numerasi siswa disekolahnya.
  • Guru kurang memiliki kompetensi tentang bagaimana meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa dipembelajarannya sendiri dikelas. Masih banyak guru yang ketika dikelas menyampaikan materi dari pemahamannya sendiri kepada siswa dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengesplorasi pemahamannya dari sumber belajar yang mereka miliki sendiri atau media digital lainnya. Padahal dalam Kurikulum Merdeka jelas dikatakan bahwa pembelajaran harus berpusat kepada murid.
  • Guru masih kurang memberikan pembiasaan dan latihan tentang literasi dan numerasi kepada siswa. Ini terlihat dari bagaimana guru merancang sebuah asesmen yang didalamnya hanya berisi pertanyaan dan jawabannya saja.
  • Masih banyak sekolah yang belum membuat program kepada siswa dalam meningkatkan kompetensi literasi numerasi.

Solusi

  • Satuan pendidikan harus memiliki program untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa secara nyata. Membuat siteplan program untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa perlu dilakukan dan harus menjadikan kegiatan literasi dan numerasi sebagai  budaya sekolah. Sekolah harus memiliki aksi nyata dan target yang jelas. Yang terpenting harus adanya pengawasan secara berkala, evaluasi secara berkala dan refleksi dari program yang dibuat. Untuk memperkuat kompetensi literasi numerasi, sekolah dapat membuat kegiatan perlombaan karya tulis , bedah buku, lomba bercerita dan mendongeng dan sebagainya
  • Satuan pendidikan dapat mengadakan dan membuat pelatihan kepada guru-guru disatuan pendidikannya masing-masing tentang literasi dan numerasi untuk meningkatkan kompetensi guru dalam literasi dan numerasi
  • Guru dikelas harus membiasakan dan memberi kesempatan untuk siswa membaca dan menganalisis materi sendiri. Guru dapat membuatkan scenario pembelajaran dengan memberikan berbagai pertanyaan yang akan mereka eksplor dari media ajar yang dapat mereka akses baik dalam bentuk konvesional dan digital, dilanjutkan dengan melakukan diskusi dan memberikan penguatan dengan penjelasan kepada siswa.
  • Merancang asesmen yang berbasis literasi numerasi untuk mengukur kemampuan pembelajaran siswa dalam pembelajaran.
  • Melakukan pendampingan secara konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi literasi numerasi siswa.

Dengan memiliki kemampuan literasi numerasi siswa akan lebih bisa mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan di masyarakat dan dunia nyata. Dengan kemampuan literasi numerasi yang baik siswa akan lebih siap menghadapi perkembangan zaman di abad 21 yang relatif cepat, dinamis dan berbasis IPTEK. Selain itu, siswa akan dapat berpikir secara rasional, sistematis, kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dan reflektif terhadap kondisi dan situasi yang mereka hadapi dalam dunia nyata. Siswa juga dapat dengan cermat mengambil keputusan dalam berbagai konteks.

Semoga isi tulisan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sekolah dan rekan-rekan guru yang lain. Mari kita sukseskan program pendidikan ini untuk menjadi ladang amal dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Salam dan Bahagia.

Penulis adalah Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka asal sekolah UPTD SMP Negeri 2 Pemali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun