Mohon tunggu...
yopi herianca
yopi herianca Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar di Sekolah: Kendala dan Solusinya

24 Oktober 2023   00:00 Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:04 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) disekolah : Kendala dan Solusinya

Salam dan Bahagia.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah platform  pendidikan (edukasi) yang diluncurkan oleh  Kemendikbudristek yang diharapkan mampu menjadi partner guru dalam implementasi kurikulum merdeka dengan semangat kolaborasi dan saling berbagi. Sejak diluncurkan oleh  Kemendikbudristek pada 11 Februari 2022 untuk  Merdeka Belajar Episode 15 diharapkan guru dapat mengaksesnya untuk memberikan pemahaman lebih saat implementasi dan pembelajaran di satuan Pendidikan yang mengimplementasi kurikulum Merdeka disatuan pendididkan masing-masing. Selain itu Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Dapat dikatakan bahwa Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan senjata dan sarana utama yang harus dimiliki dan dieksplorasi oleh guru untuk menghadapi kurikulum Merdeka untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka di satuan Pendidikan masing-masing.

Namun sejak diluncurkannya sampai saat ini masih banyak guru-guru disekolah yang masih minim dalam mengakses Platform Merdeka Mengajar (PMM). Pada hal dalam Kurikulum Merdeka telah memberikan waktu yang cukup banyak bagi guru-guru untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Walaupun sudah dilaksanakan namun terkesan hanya mengejar jam tayang tanpa memahami isi tiap modul atau materi .

Berbagai kendala dilapangan yang sering muncul, antara lain ;

  • Kendala waktu pelaksanaannya.
  • Dengan berbagai kesibukan rutinitas KBM-nya dan kegiatan lain disekolah menjadikan sebagian rekan-rekan guru kurang memiliki waktu untuk mengakses PMM.
  • Belum adanya kesadaran pada diri guru dan sekolah tentang pentingnya Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk pengembangan kompetensi guru dalam mengimplementasikan IKM di kelas untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan terhadap murid dan kualitas pembelajarannya serta peningkatan mutu pendidikan disekolah
  • Masih adanya rekan-rekan guru yang kesulitan dalam mengakses PMM karena kurangnya pemahaman dan kemampuan penggunaan media teknologi dan informasi.

Ini merupakan beberapa kendala terbesar yang ditemukan dalam pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) disekolah .

Satuan Pendidikan merupakan motor utama dalam keberhasilan pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Peran Kepala Sekolah (KS), Pengawas  dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah menjadi sangat penting dalam hal ini untuk mendorong para guru dalam pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sekolah atau satuan pendidikan dapat membuat beberapa regulasi dan kebijakan yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) disekolah dengan cara sebagai berikut;

  • Sekolah harus terus mendorong guru-guru untuk memahami tentang Kurikulum Merdeka dan PMM. Tidak hanya sekedar kegiatan sosialisasi tetapi berupa coaching. Sekolah dapat memasukan dan menjadikan kegiatan Pelatihan Mandiri di PMM sebagai salah satu program sekolah untuk memfasilitasi Pengembangan Diri guru.
  • Mengalokasikan waktu dalam satu minggu untuk guru mengakses dan mengeksploitasi berbagai fiture dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara bertahap. Misalnya 30 menit atau satu jam di hari Sabtu atau hari-hari lain diluar jam mengajar secara bersama-sama. Sehingga baik kepala sekolah atau TPK dapat melihat progress kemajuan guru disekolah tersebut dalam mengakses dan mengesplorasi isi di PMM.
  • Melakukan refleksi oleh guru pada setiap pertemuan juga harus dilakukan sejauh mana guru memahami tahapan kegiatan PMM yang telah dilakukannya dihari itu sebagai pengalaman bermakna.
  • Melakukan pendampingan bagi guru yang kurang memahami teknologi dalam mengakses fiture-fiture di PMM. Sekolah dapat menugaskan guru-guru yang sudah fasih dalam penggunaan teknologi untuk melakukan pendampingan bagi guru-guru yang kesulitan atau kurang memahami teknologi dalam mengakses fiture-fiture di PMM.
  • Mengadakan kegiatan supervisi guru dan kelas untuk melihat aksi nyata implementasi PMM yang telah dipahami oleh guru-guru yang telah menyelesaikan isi modul di PMM secara konsisten dan kontinyu.

Semoga isi tulisan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sekolah dan rekan-rekan guru yang lain. Mari kita sukseskan program pendidikan ini untuk menjadi ladang amal dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Salam dan Bahagia.

Penulis adalah Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Bangka asal sekolah UPTD SMP Negeri 2 Pemali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun