Mohon tunggu...
Yopi Handi Hidayat
Yopi Handi Hidayat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa semester akhir Universitas Katolik Parahyangan jurusan Hubungan Internasional. Suka menimba ilmu di luar kampus, karena kehidupan dunia nyata itu adalah di luar sana, bukan didalam tempurung (kampus). karena pola pemikiran inilah maka saya baru akan menyelesaikan kursi perkuliahan pada semester 10 hahaha... quote yang paling saya sukai:\r\n\r\nImagination is more important than knowledge -Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Khaosan Road, Surga Backpacker, Neraka Liburan Keluarga!

21 Januari 2012   11:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:36 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang tertanan dalam pikiran saya waktu pertama kali mengunjungi Khaosan Road sebagai seorang backpacker mendadak, yaitu daerah ini terlalu populer! Hampir semua orang yang lalu lalang adalah para turis manca negara yang menganggap Thailand adalah destinasi yang sangat murah dan ekonomis bagi kantong mereka. Ya memang untuk kehidupan sehari-hari, makan, dan penginapan disana sangat murah, jika diperbandingkan dengan Indonesia pun jauh lebih murah hidup di Thailand. Apalagi saya sebagai seorang backpacker, harus hisdup sehemat-hematnya agar tidak berakhir tragis kehabisan uang dan terlantar di negeri orang, tidur dijalanan.

Ketika anda mengunjungi Legian Bali atau Loi Kroh street, situasi keadaan disana sama persis seperti Khaosan Road. Perbedaannya menurut saya cuma satu, Khaosan Road sangat menghargai semua turis asing yang berada disana, mereka tidak peduli anda turis dari Asia, Eropa, Amerika, bahkan dari Israel sekalipun.

Dalam perjalanan saya, penipuan dalam hal transportasi darat, seperti taxi dll sangat jarang terjadi, hampir semua mereka adalah orang yang jujur dan ramah akan senyuman. mungkin karena kepercayaan agama mayoritas mereka yaitu Buddha yang mengutamakan ajaran keharmonian kepada sesama (mungkin juga ada faktor lain).

Khaosan Road adalah daerah yang hidup selama 24jam non-stop, dari pagi hingga pagi lagi, aktifitas di daerah ini tidak pernah berhenti. jam7 malam sampai jam 5 pagi musik-musik dari kafe-kafe dan klub malam masih berdentuman tiada henti. Setelah itu, para warga lokal memebersihkan sisa-sisa botol minuman, sampah dll. tidak lama kemudian, para pedagang mulai membuka tenda-tenda jualan mereka di pinggir jalan. Salah seorang teman saya yang berasal dari Inggris pun sampai berdecak "What a Country!"

Tapi sayangnya, karena terlalu banyak wisatawan asing disana, harga-harga makanan, pakaian, maupun pernak-pernik pun sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan bagian daerah di Thailand lainnya. But who's care? it's still cheap.

Anjuran saya kepada para wisatawan yang akan membawa keluarganya ikut serta dalam perjalanan liburan ke Thailand, jangan pergi kesini deh! bukannya saya melarang, tetapi memang sangat tidak sesuai dengan apa yang anda harapkan, kecuali ya kalau sekeluarga emang doyan party.

Buat para backpacker? ini surga kalian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun