Mohon tunggu...
Yopie Arista
Yopie Arista Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

lebih menarik kepada konten dokumenter

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Menuju Era Digital:Pelatihan Intensif Untuk tenant Teras Malioboro

22 September 2024   22:35 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:58 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta, 20 September 2024 – Dalam menghadapi tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat di era digital, Teras Malioboro mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan program Mentoring Bisnis Aspek Digital. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, dari 17 hingga 19 September 2024, dan bertujuan untuk memperkuat kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat.Sebagai bagian dari serangkaian pelatihan, program ini merupakan tahap ketiga setelah sebelumnya dilakukan kelas 1 dan 2, dengan desain yang lebih mendalam dan terfokus. Melalui dukungan Dana Keistimewaan, Teras Malioboro berkomitmen untuk menyediakan bimbingan intensif yang tidak hanya mengubah pola pikir tenant, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk bersaing secara efektif di pasar yang semakin terhubung secara digital.

Pada hari pertama, acara dibuka dengan kehadiran sejumlah narasumber ahli yang memberikan wawasan mendalam mengenai strategi pemasaran digital, e-commerce, dan pentingnya keberadaan di media sosial. Dalam sesi ini, 30 tenant dari Teras Malioboro 1 dan 2 terlibat dalam diskusi yang hidup dan dinamis. Banyak peserta yang terkejut menyadari luasnya peluang yang dapat mereka manfaatkan melalui teknologi. Mereka tidak hanya belajar bagaimana cara menjual produk secara online, tetapi juga bagaimana mengadaptasi model bisnis mereka agar lebih responsif terhadap perubahan pasar.

Antusiasme peserta terlihat jelas ketika mereka berdiskusi tentang kemungkinan mengembangkan usaha mereka di platform digital. "Digitalisasi bukan lagi sekadar tren, melainkan suatu kebutuhan mendesak untuk tetap relevan," ungkap salah satu peserta. Atmosfer yang penuh semangat ini menunjukkan bahwa para tenant siap untuk melakukan perubahan.

Hari kedua menjadi momen penting dengan kunjungan lapangan ke dua UKM unggulan Yogyakarta, yaitu Vifas Batik dan Mekar Asri Craft. Kunjungan ini memberikan dimensi praktis yang berharga bagi para peserta. Mereka dapat melihat langsung bagaimana kedua perusahaan tersebut memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Pemilik Vifas Batik, Sus Handoko, memberikan pandangan yang mendalam tentang pentingnya digitalisasi dalam bisnis. "Di zaman sekarang, kita harus beradaptasi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pembeli yang datang ke kita. Kita harus mampu menarik perhatian mereka dengan kehadiran digital," ujarnya dengan semangat. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi semua tenant bahwa bertransformasi ke digital bukan lagi sebuah pilihan, melainkan suatu kewajiban untuk bertahan.

Pada hari ketiga, sesi mentoring dilanjutkan dengan pembelajaran yang lebih aplikatif. Para peserta tidak hanya diajari teori, tetapi juga diajak untuk menyelesaikan tugas-tugas nyata yang terkait dengan bisnis mereka. Diskusi kritis berlangsung intens, dengan peserta saling berbagi pengalaman dan mendiskusikan tantangan yang mereka hadapi. Dalam sesi evaluasi, pemahaman peserta terhadap aspek digital yang telah diajarkan menjadi fokus utama, membantu mereka untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., mengungkapkan keyakinannya bahwa teknologi digital adalah kunci untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis di era saat ini. "Kami percaya bahwa program ini akan membantu tenant Teras Malioboro menjadi lebih kompetitif. Penggunaan teknologi bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi merupakan kebutuhan agar bisnis dapat terus berkembang dan berkelanjutan," ujarnya. Pernyataan ini menekankan betapa pentingnya transformasi digital, terutama bagi UMKM yang sering menghadapi tantangan besar dalam hal akses dan pemahaman teknologi.

Ibu Hellen Phornica, STP, M.Si, Kepala UPT BLUT KUMKM, juga menambahkan bahwa tujuan akhir dari program ini adalah memberikan tenant fondasi yang kuat dalam memanfaatkan teknologi digital. "Kami berharap bahwa mentoring ini akan menjadi bekal bagi tenant Teras Malioboro untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Dengan adanya kegiatan ini, tenant diharapkan lebih memahami pentingnya digitalisasi dan bagaimana mereka bisa memanfaatkannya untuk memperkuat bisnis mereka," jelas Hellen Phornica.

Secara keseluruhan, Program Pelatihan Mentoring Bisnis Aspek Digital ini telah membuka mata para tenant Teras Malioboro bahwa masa depan bisnis mereka ada di tangan mereka sendiri. Digitalisasi adalah jalan menuju pertumbuhan yang lebih besar. Yogyakarta, dengan segala tradisi dan kekayaan budayanya, kini melangkah maju dengan mengintegrasikan nilai lokal dan teknologi global. Dengan tekad yang lebih kuat, inovasi yang segar, dan kemampuan digital yang mumpuni, tenant Teras Malioboro siap menghadapi era bisnis baru dan meningkatkan daya saing mereka di tingkat nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun