Mohon tunggu...
Yopie Doank
Yopie Doank Mohon Tunggu... profesional -

Lahir di kota Bandung Tinggal di jakarta timur \r\n bekerja di video editing / P,H. sebagai ilustrator musik ,aranger freelance, menulis lagu berbagai genre, independent label,\r\n( http://www.youtube.com/results?search_query=yopie+doank -- http://www.4shared.com/u/Z8BzMGNj/Yopie_doank.html ) Kepengen bisa nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Deparpolisasi (Lagi)

12 April 2016   06:00 Diperbarui: 12 April 2016   06:16 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pilgub dengan segala kehebohan nya akan terus berlangsung saya tidak akan membahas  kelemahan atau kesaktian Ahok karna sudah bosan aku baca di media masa meski ku akui dia memang sakti

yang menarik adalah sikap parpol dalam menghadapi saingan terberat nya  yaitu kaum Independen.. dalam mencari bakal calon pemimpin daerah seperti di Jakarta saat ini kalau kita ukur kekuatan nya dari luar parpol besar seperti PDIP ,GOLKAR,dan PPP. yang punya akar kuat dimasarakat jaman Ordebaru. sejak reformasi sudah mulai tercabut dari akarnya sebagai tolok ukur parpol sudah sangat kepayahan menjaring kader kadernya yang mumpuni untuk menjadi pemimpin daerah tentu saja PDIP agak sedikit beda karna sudah melahirkan tiga tokoh unggulan . Jokowi, Ganjar pranowo dan Risma. gonjang ganjing penolakan pemilihan kepala daerah oleh DPRD telah mengahiri hirarki kekuasaan transaksional yang melahirkan KKN dan korupsi gede gedean .. PDIP misal nya tinggal melempar calon calon terbaik nya ke Pilkada biar masarakat memilih sendiri pemimpin menurut aspirasi nya dan berhasil di surabaya risma sukses dan jawatengah dengan Ganjar pranowo , kemudian Jokowi di jakarta.. saya berteriak dalam hati Hebat Euy PDIP kemudian aku terkagum kagum saat Jokowi berhasil jadi presiden yang dipasang kan dengan JK.. aku berteriak lagi Hebat pisan euy PDIP teh... tapi seorang teman yang aktif lama dipartai itu bilang ah mereka  kader biasa bukan dari internal partai atau pengurus aku terperangah ah yang betul.. katanya lagi : mereka kan pengusaha dan pegawai negeri.. yang memang pada awal nya berprestasi baik kan beda jauh dengan kader dari internal yang sering berurusan dengan hukum.. atau dihukum..  aku ngak berminat untuk tau lebih jauh cuma manggut manggut..

PDIP lebih pantas agak Jumawa karna sudah menelurkan kader2 terbaik nya dan sebagian besar masarakat mengakui itu ,padahal orang baik tetap saja seperti itu hanya diberi jalan yang mulus tinggal duduk manis jadi calon pemimpin .. biar rakyat menentukan  sangat berbeda dengan calon independen  yang harus keringetan siang malam mengumpulkan KTP dukungan itu baru tahap awal pendukung calon independen harus militan seperti teman ahok yang sebagian anak muda yang didukung para orang tua nya.. saya cuma bisa membayangkan andai independen bisa memenangkan pilkada ini bukan tidak mungkin parpol2 besar akan terpukul telak dan terjungkal kalah TKO oleh anak anak muda yang modalnya cuma semangat bisa kalahkan orang2 tua yang sudah tumbuh uban dihidung tua karna kebanyakan duduk diam duit dan ngorok di gedung ber AC.. sungguh ini sangat memalukan..  tapi tak ada yang akan terluka kecuali hargadiri mereka  Maaf parpol gurem tidak kusebut disini karna kader2 nya mesum..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun