Pendidikan adalah tonggak penting dalam perjalanan manusia menuju masa depan. Di balik gemerlap dunia teknologi dan kemajuan, para guru tetap menjadi pionir dalam membentuk generasi yang berkualitas, cakap dan beretika.Â
Penulis mencoba mengangkat topik ini dalam tulisan penulis kali ini untuk mengajak kita untuk merenung dan bertindak dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia secara khusus di daerah Maluku lewat kegiatan-kegiatan pelatihan dan workshop bagi para guru di daerah 3T.
Setiap langkah maju yang kita ambil membutuhkan fondasi yang kokoh. Dalam hal pendidikan, fondasi itu adalah para guru sebagai tenaga pendidik. Mereka adalah pemandu, penyemangat, dan penunjuk jalan bagi siswa-siswa masa depan. Namun, seiring berkembang zaman, tantangan baru muncul. Dari teknologi hingga perubahan sosial, guru harus memiliki kapasitas yang lebih kuat untuk menjawab tuntutan zaman. Guru juga harus mengupdate kemampuan, wawasan dan pengetahuannya untuk dapat mendidik siswa menyesuaikan dengan perkembangan zaman ini.
Tantangan itu menuntut kerjasama dari berbagai pihak. Guru, sebagai pilar utama, perlu mendapatkan dukungan dari lembaga Pendidikan, Perguruan Tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Ini adalah perjalanan bersama, memahami bahwa setiap langkah kecil, dari workshop, pelatihan hingga perubahan kurikulum, memiliki dampak besar dalam memajukan pendidikan.
Penting untuk mengingat bahwa perubahan tak terjadi dalam sekejap. Itu adalah proses, seperti melangkah maju dalam petualangan yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Peningkatan kapasitas guru adalah inti dari perjalanan ini. Melalui pelatihan, pengembangan diri, dan pendekatan inovatif, guru dapat menjadi agen perubahan yang mengilhami generasi muda.
Namun, peningkatan kapasitas tak hanya tentang pengetahuan teknis. Ini juga tentang memupuk semangat, membantu guru merasa diberdayakan dan dihargai dalam perannya. Mengenali nilai yang mereka bawa ke dalam kehidupan siswa adalah bagian integral dari membangun pendidikan yang lebih baik.
Tulisan ini mencoba mengangkat dan memperkenalkan kegiatan-kegiatan pelatihan bagi para guru di salah satu daerah 3T seperti Kecamatan Leksula Kabupaten Buru Selatan dan Kota Dobo Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku. Kegiatan pelatihan-pelatihan bagi para guru yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Asistensi Mengajar Universitas Pattimura dan bagian dari implemetasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru yang diselenggarakan tahun 2023 ini diselenggarakan di Kecamatan Leksula Kabupaten Buru Selatan. Sebagai salah satu dari wilayah yang masuk dalam daerah 3T tentunya para guru di daerah ini butuh sentuhan dan perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah serta pihak-pihak terkait salah satunya Lembaga Pendidikan tinggi seperti Universitas Pattimura. Sebagai salah satu Universitas negeri terbesar di Maluku, Unpatti mempunyai andil dan peran dalam mendukung pengembangan Pendidikan di Provinsi Maluku.
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Guru di Bumi Bupolo khususnya Kecamatan Leksula ini diikuti oleh guru-guru tingkat SD dan SMP se-kecamatan Leksula. Kegiatan Pelatihan diisi oleh Narasumber Prof. Dr. T. G. Ratumanan, M.Pd., Prof. H. I. Elim, M.Si., Ph.D., Dr. H. J. Maruanaya, M.Ed., E. Mahanintyas, S.Pd., M.Pd..Â
Materi yang dibagikan oleh para Narasumber antara lain, oleh tentang Perencanaan Pembelajaran dan Kurikulum Pendidikan di SD dan SMP oleh Prof. Ratumanan; Memahami IPA melalui Mendesign Peralatan Eksperimen Sederhana Berbasis Local Wisdom oleh Prof. Elim; Teknologi Pembelajaran oleh Dr. Maruanaya dan Pembelajaran Berbasis Riset Sebagai Inovasi Pembelajaran di SD oleh ibu Mahaningtyas.
Selain kegiatan pelatihan guru di Kecamatan Leksula, kegiatan berbagi dan sharing bersama guru juga dilakukan di kota Namrole, kabupaten Buru Selatan. Dimana dalam perjumpaan dan tatap muka dengan para guru di Kota Namrole diisi dengan sharing dan diskusi seputar dunia Pendidikan ddan kebutuhan para Guru SD dan SMP bersama Prof. Dr. T. G. Ratumanan, M.Pd., dan juga pelatihan soal-soal tes bakat skolastik (penalaran) dalam rangka persiapan tes P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi para guru honorer atau guru kontrak bersama Prof. Dr. Jantje Tjiptabudy, SH., M.Hum.
Kegiatan pelatihan soal-soal tes P3K bagi para guru honorer ini dilakukan dikarenakan dari sekian banyak tenaga guru honorer atau guru kontrak dari Kabupaten Buru Selatan yang selama ini mengikuti tes P3K dalam beberapa tahun terakhir sangat sedikit yang lolos bahkan tidak sama sekali. Sehingga pelaksanaan kegiatan pelatihan soal-soal tes P3K ini dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan para guru kontrak di kabupaten Buru Selatan agar dapat siap mengikuti tes atau seleksi di waktu mendatang.
Di akhir kegiatan pelatihan bagi para guru di kota Namrole maupun di kecamatan Leksula, para guru sangat senang mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman baru yang diberikan oleh para narasumber. Beberapa guru dalam penyampaian pesan dan kesannya mengharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara kontinu di waktu-waktu mendatang sehingga dapat meng-update pengetahuan dan wawasan para guru.
Kegiatan-kegiatan pelatihan para guru sangat jarang dilakukan di tingkat kecamatan, biasanya dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan diikuti oleh para guru utusan dari setiap kecamatan maupun desa. Sehingga kadang tidak semua guru memiliki kesempatan untuk terlibat dan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan untuk peningkatan kapasitas guru.Â
Di kecamatan Leksula sesuai penuturan guru peserta kegiatan pelatihan, kegiatan pelatihan seperti ini sangat jarang dilakukan sehingga mereka sangat berterima kasih untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan Asistensi Mengajar Unpatti ini.
Selain di kabupaten Buru Selatan, pelaksanaan pelatihan soal-soal tes bakat skolastik (penalaran) bagi para guru honorer yang akan mengikuti tes P3K juga dilakukan di Kabupaten Kepulauan Aru khususnya di Kota Dobo.Â
Kegiatan pelatihan soal-soal tes bakat skolastik ini selain diikuti oleh para guru honorer juga diikuti oleh ratusan pegawai honorer lainnya di lingkup pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Aru. Kurang lebih 400-500 pegawai honorer di lingkup pemda Kabupaten Kepulauan Aru yang terlibat mengikuti kegiatan pelatihan dimaksud.
Kegiatan pelatihan soal-soal tes bakat skolastik (penalaran) di kabupaten kepulauan Aru diberikan oleh Prof. Dr. Jantje Tjiptabudy, SH., M.Hum. (Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Unpatti).Â
Kegiatan pelatihan seperti ini dirasakan sangat bermanfaat dan penting dalam menyiapkan para peserta tes P3K untuk dapat membiasakan diri dengan berbagai jenis soal-soal tes sehingga dapat memiliki kemampuan yang siap. Sebagian besar dari para tenaga honorer ini tidak terbiasa dengan soal-soal tes bakat skolastik sehingga dalam menghadapi tes-tes yang diselenggarakan pemerintah, banyak dari mereka yang tidak lolos.Â
Oleh karena itu, tim Asistensi Mengajar Unpatti merasa perlu dan penting untuk menyelenggarakan pelatihan dimaksud untuk mempersiapkan mereka sejak dini.
Banyak guru honorer di daerah pelosok atau desa yang sudah bergelut puluhan tahun dengan tupoksi mengajar siswa baik tingkat sekolah dasar (SD) maupun SMP namun statusnya masih honorer. Kemampuan untuk menyelesaikan soal-soal seperti tes bakat skolastik (penalaran) dirasakan cukup sulit bagi mereka karena tidak terbiasa menyelesaikan soal-soal dimaksud, hal inilah yang menjadi penyebab kenapa banyak tenaga guru honorer yang tidak lolos dalam mengikuti seleksi tenaga guru P3K. Sehingga mereka hanya diberikan upah honorer yang kadang jauh dibawa UMR.Â
Padahal mereka punya andil dan peran yang sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa yang berada di daerah pelosok maupun daerah terpencil. Hal ini tentu sangat menyedihkan melihat kondisi dan keberadaan mereka. Oleh karena itu, peran pemerintah maupun Lembaga perguruan tinggi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan sangatlha dibutuhkan.
Salah satu keluhan yang disampaikan oleh kepala sekolah swasta dan guru-guru khususnya guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah swasta yaitu: peluang untuk mengikuti tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang hanya memperhitungkan masa kerja atau dikhususkan hanya kepada guru-guru yang mengajar atau honor pada sekolah negeri. Hal ini dirasakan kurang adil dan menjadi masalah bagi guru-guru yang mengajar di sekolah swasta untuk mengejar karir dan masa depan mereka. Semoga permasalahan ini dapat diperhatikan oleh pemerintah baik daerah maupun pusat.
Rangkaian kegiatan Asistensi Mengajar Unpatti Tahun 2023 di Kota Dobo selain kegiatan pembelajaran bagi siswa di SD dan SMP. Juga dilakukan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru dengan materi Kepemimpinan Visioner dan Literasi dan Numerasi dari Prof. Dr. T. G. Ratumanan, M.Pd.; Media Pembelajaran dari Dr. H. Maruanaya, M.Ed.; Materi Publikasi dan Penulisan Karya Ilmiah dari Dr. Th. Watuguly, M.Kes.; dan Akreditasi Sekolah dari Dr. Anatasija Limba, M.Pd. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru ini berlangsung dari tanggal 24 Juli 2023 -- 26 Juli 2023, bagi para guru dan kepala sekolah tingkat SD dan SMP se-Kota Dobo.
Manfaat pelatihan kepemimpinan visioner bagi para Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP diantaranya yaitu: Pelatihan kepemimpinan visioner membantu kepala sekolah untuk mengembangkan visi yang jelas dan inspiratif untuk sekolah mereka; Pelatihan ini membantu kepala sekolah untuk mengembangkan kemampuan perencanaan yang lebih baik; Kepemimpinan visioner dapat membantu meningkatkan keterlibatan staf sekolah. Ketika staf merasa terhubung dengan visi sekolah dan melihat peran mereka dalam mencapainya, mereka lebih cenderung bekerja dengan semangat dan berkolaborasi secara lebih efektif;
Kepala sekolah yang terlatih dalam kepemimpinan visioner cenderung lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan berusaha untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan di sekolah mereka; Kepala sekolah yang mendapatkan pelatihan kepemimpinan visioner dapat menjadi model peran yang baik bagi staf dan siswa dalam hal kepemimpinan; dan Kepemimpinan visioner mempersiapkan kepala sekolah untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang mungkin terjadi di masa depan. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi peluang dan mengatasi hambatan dengan lebih efektif, dan manfaat lainnya.
Dengan demikian, pelatihan kepemimpinan visioner dapat membantu kepala sekolah SD dan SMP untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif, inspiratif, dan berorientasi pada masa depan dalam dunia pendidikan.
Manfaat dari pelatihan publikasi dan penulisan karya tulis bagi guru antara lain: Meningkatkan ketrampilan menulis karya ilmiah dan penelitian guru, mengajak guru untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman lewat tulisan karya ilmiah dan publikasi, Guru yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah dapat menerapkan temuan penelitian mereka langsung dalam pengajaran mereka, dan kemampuan publikasi dan karya ilmiah guru dapat memberikan dorongan bagi kemajuan karir guru.
Dengan demikian, pelatihan publikasi dan penulisan karya ilmiah bukan hanya menguntungkan guru secara pribadi, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa, rekan-rekan guru, dan sistem pendidikan secara keseluruhan dengan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Dari tulisan dan ulasan ini penulis ingin menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas guru punya peranan besar dan penting dalam memperlengkapi guru dengan berbagai materi-materi pelatihan.Â
Selain itu, bagi para guru yang selama ini mengajar di sekolah-sekolah di desa atau pelosok negeri yang terbelakang atau tertinggal butuh sentuhan dan perhatian pemerintah dan lembaga perguruan tinggi untuk meng-update pengetahuan dan wawasan mereka terkait perkembangan dunia Pendidikan dewasa ini. Hal ini dikarenakan, banyak sekolah yang berada di pelosok atau desa-desa terpencil banyak yang tidak memiliki infrastruktur koneksi internet ataupun perpustakaan dengan buku-buku bacaan yang terbaru yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Harapan penulis diakhir tulisan ini, mari bergandengan tangan dalam perjalanan ini, meskipun tantangan besar menghadang, potensi yang ada jauh lebih besar. Dengan upaya bersama, kita bisa melangkah maju menuju pendidikan yang lebih baik. Seperti pepatah mengatakan, "Seribu langkah dimulai dengan satu langkah pertama." Inilah saatnya kita, bersama para guru, berani mengambil langkah pertama menuju masa depan pendidikan yang lebih terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H