4. Topi hitam, tuliskan kendala, hambatan atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas.
Dalam menjalani modul ini ekstra menguras tenaga dan fikiran, karena bersamaan dengan jadwal ujian murid dan kegiatan serta tugas sekolah maupun tugas LMS yang kejar tayang dengan duadate yang telah di setting sistem. Alhamdulillah dengan semangat yang tinggi dan dukungan keluarga, teman0teman CGP serta PP dan Fasil, semua dapat terlalui dengan baik.
5. Topi Hijau, Jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.
Ide yang muncul setelah mempelajari modul 3.2 yaitu: berkolaborasi dengan rekan sejawat, Kepala Sekolah, Yayasan, Komite Orang tua siswa, Â untuk mengembangkan dan memberdayakan kemanfaatan asset secara optimal dan berkelanjutan. Senantiasa berifikir dengan paradigma berbasis aset baik dalam pembelajaran ataupun pergerakan komunitas sekolah dalam setiap program kerja yang dijalankan.
6. Topi Biru, Tarik Kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Sekolah sebagai suatu eksositem senantiasa menjalankan sebuah relasi antara unsur biotik dan abiotik sehingga terjadi keselarasan dalam menjalankannya.
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) berfokus pada potensi aset/ kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas, membayangkan masa depan, berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut, mengorganisasikan aset/kekuatan yang dimiliki, merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, serta melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
PKBA merupakan suatu pendekatan berfikir dalam melaksanakan standar pengelolaan sekolah yang bersifat berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sehingga penerapannya akan berjalan dengan optimal jika ditunjang dengan komunitas berkarakter sehat dan resilien. Â
CGP dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dan berperan sebagai fasilitator untuk menggerakkan dan memimpin komunitasnya dengan paradigma berfikir aset, secara efektif dan efisisen dapat mengelola sumber daya yang tersedia secara optimal. Modal sumber daya yang dimaksud terdiri dari odal manusia, modal sosial, modal pollitik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan/ alam, modal finansial.
Guru Bergerak, Indonesia Maju!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H