Mohon tunggu...
Yoga Adi
Yoga Adi Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mempertanyakan Kebebasan Berpendapat yang Sebenarnya

30 Desember 2014   18:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin banyaknya komentar pedas akhir-akhir ini membuat saya sebagai penikmat berita merasa kurang nyaman dan bertanya-tanya apa sebenarya tujuan mereka. Tak tanggung-tanggung mereka mengungkapkan kebencian, ketidaksukaan terhadap siapa atau apa yang sedang diberitakan dengan bahasa yang kurang sopan dan dilakukan secara terang-terangan di depan umum. Salah satu contohnya adalah pada waktu pilpres yang lalu, hampir semua berita yang memuat tentang kedua calon pemimpin negara dipenuhi dengan “perang” komentar antar kubu pendukung masing masing calon yang sifatnya menjatuhkan kubu lawan. Entah mengapa sejak saat itu saya merasa kebebasan berpendapat, dalam hal ini berkomentar, pada saat ini disikapi oleh sebagian masyarakat kita sebagai kebebasan mengungkapkan pendapatnya tanpa memperhatikan etika dan sopan santun.

Mengemukakan pendapat memang sah sah saja karena merupakan hak asasi manusia, namun lebih baik hak tersebut digunakan seperlunya dan secara bijak dengan menghormati aturan moral yang ada di masyarakat. Saya rasa tidak ada salahnya untuk kita belajar tentang etika, moral, dan kebebasan berpendapat yang sebenarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun