Mohon tunggu...
Yonathan Lu Walukati
Yonathan Lu Walukati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemalas yang kadang suka menulis

Panggil saja Jo.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kakek Membaca Cerita Rakyat Sumba

29 Juli 2023   09:15 Diperbarui: 29 Juli 2023   09:18 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya kaget saat membaca isinya, ternyata sama persis seperti kata bapak. Padahal, setahu saya, bapak tidak bisa membaca. Namun, mengetahui ini, yakinlah saya bahwa kita, orang Sumba punya banyak cerita rakyat yang dituturkan turun-temurun. Namun, sayangnya cerita-cerita itu telah mati ditelan zaman. Aktivitas mendongeng sudah tidak dilakukan lagi, seperti yang dilakukan oleh generasi bapak saya.

Ada banyak Cerita Rakyat Sumba yang belum dituliskan, yang pada beberapa tempat, ceritanya sama persis seperti persisnya cerita Si Kancil dan Buaya milik Indonesia dan Malaysia. Pun demikian cerita-cerita lainnya yang mengandung pesan moral, tapi tidak lagi diceritakan atau bahkan dituliskan.

Tugas untuk mengenalkan Cerita Rakyat Sumba makin berat, apalagi kita sudah terbuai dengan perkembangan zaman. Para penuturnya juga sudah makin sepuh dan telah berpulang. Barangkali, ancaman kepunahan Cerita Rakyat Sumba akan mengikuti ancaman kepunahan Bahasa Kambera, bila tidak ditulis. Sebab, aktivitas mendongeng sudah jarang dan bahkan tidak ada lagi yang saya lihat. Namun, itu semua bisa diabadikan lewat tulisan.

Semoga ada orang-orang yang mau menulis Cerita Rakyat Sumba, mengikuti jejak bapa dosen, Retang Wohangara.

Terjemahan:
1. Apa sudah artinya kapuala, kek?
2. Itu artinya luka. Luka yang tak kunjung sembuh
3. Ada buku yang berbahasa Sumba, kek.
4. Mau dibaca?
5. Baca dari sini saja, kek.
6. Di nomor 34.
7. Mata saya berair.
8. Sudah sampai di mana tadi, kek?
9. Sudah sampai di sini
10. "Di mana sudah itu ayam," katanya?
.
.
: Prai Kilimbatu, 29 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun