Di tengah perjalanan sore menuju Gym, menyusuri gang kecil yang mendadak tambun oleh jejeran motor yang terparkir di kanan kiri, laju motorpun sempurna tersendat.
Tak jauh dari posisiku yang tersendat, kulihat sepasang orang tua muda berjalan. Sang ibu menggendong si bayi kecil, di pundak sebelah kanan terpanggul tas yang kuyakin berisi kebutuhan kecil si bayi. Sang suami berjalan tampak sangat gagah di sebelah kanan. Tatapanku tak beralih sampai mereka menghilang di ujung gang.
Semua tampak normal? Sepertinya begitu ....
Beberapa menit memperoleh kesempatan melihat 'kejadian kecil' antara sang Ibu, Ayah dan si Kecil. Kejadian kecil tersebut berbuah keanehan, paling tidak itu yang kurasakan.
Apa yang aneh? Semua tampak normal.
Keanehannya berbentuk pertanyaan.
"Apa susahnya sang Suami membantu membawa tas yang terpanggul di pundak isterinya? Sementara sang Isteri menunaikan tugasnya menggendong si Kecil dengan hangat".
Hal sepele, tapi apa betul hal sepele seperti ini jamak terjadi pada Lelaki jaman sekarang?
Apa yang terjadi di depan mata sore ini memberiku pengetahuan baru. Ternyata ada lho sejenis Lelaki yang tak mau tahu urusan sang buah hati karena mereka berpikir bahwa tugas sebagai suami memberi nafkah telah ditunaikan.
Bahwa urusan sang buah hati dan tetek bengeknya adalah teritorial Isteri?
Atau mungkin aku yang terlalu konservatif? Ke-Konservatifanku yang berpikir bahwa hal kecil seperti ini seharusnya adalah kewajiban 'berbagi'.