Contoh kasus besaran biaya yang diperlukan untuk pengolahan sawah seluas satu hektare dalam satu kali masa tanam berdasarkan wawancara dengan petani terdiri dari:
- Bibit: Rp 100.000
- Traktor: Rp 1.300.000
- Pupuk 400 kg x Rp 6.000: Rp 2.400.000
- Obat-obatan (fungisida): Rp 600.000
- Buruh tani: Rp 2.000.000
- Sewa mesin komben (panen): Rp 1.500.000
Dari data di atas, total pengeluaran yang harus dipersiapkan petani dalam satu kali masa tanam padi kurang lebih sekitar Rp 7.900.000. Secara tidak disadari, sebetulnya para petani sudah mengaplikasikan analisis data statistika, hanya saja mereka tidak tahu bahwa yan mereka kerjakan adalah bentuk analisi data statistic. Dengan data yang kita miliki tersebut, kita bisa memprediksi kebutuhan untuk masa tanam berikutnya. Terbukti bahwa matematika bisa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apakah matematika hanya bisa diaplikasikan dalam dunia pertanian? Tentu tidak, masih banyak hal lainnya yang bisa kita pakai sebagai contoh kasus. Matematika bisa dipakai dalam dunia kesehatan, konstruksi, transportasi, dan lain-lain. Yang tidak bisa kita hindari adalah penggunaan matematika dalam proses belanja barang yang biasa kita laksanakan sehari-hari. Bayangkan bila kita tidak bisa matematika, mungkin kita akan menjadi korban penipuan karena kita tidak bisa menghitung jumlah belanjaan kita. Dengan demikian, diharapkan akan timbul kesadaran bahwa aplikasi praktis ini dapat membantu mengubah persepsi umum dan menyoroti bahwa matematika adalah alat penting yang dapat memperkaya kehidupan sehari-hari, terlepas dari profesi seseorang. Semoga akan semakin banyak orang yang sadar bahwa matematika itu sangat penting dan berperan dalam kehidupan sehari -- hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H