Banyak orang yang tidak tau akan keindahan yang muncul di sekeliling desaku. Tempat itu adalah tempat yang mengesankan dan menyenagkan untuk dikunjungi di waktu banyak tugas yang membuat kepala kita terasa pusing akan seketika hilang karena melihat pesona desaku. Desa tempat tinggal nenekku bernama Gunung Pucung kabupaten Semarang yang berada dekat dengan kota salatiga.Â
Desa tersebut dapat di tempuh dengan menggunakan sepeda motor yang berjarak kurang lebih 45menit dari kota salatiga dengan tata ruang terbagi atara kawasan milik pemerintah dan milik warga desa. Suasananya masih alami dan keragaman hayati di desa pucung masih sangat terjaga dengan pepohonan kayu jati yang menjulang tinggi.
Juga ada pohon mangga besar yang masih sangat luas dan terdapat rumah yang terbuat dari papan kayu jati yang berbentuk masih natural dengan bangunan berbentuk kuno yang didalamanya terdapat estetika kayu jati. Masarakat desaku masih mengenal adat yang sangat kental dan menghargai hasil bumi yang di berikan tuhan.Â
Seperti hasil bumi buah mangga yang melimpah dan kayu jati yang harganya sangat mahal sekali dan terdapat ekologi yang masih terjaga di desaku yaitu ayam hutan dan kera jawa dengan penyebarannya atau pergerakan sepesies masih bisa di pantau oleh masyarakat sekitar.
Di pagi hari terasa udara yang segar di temani dengan suara ayam jantan berkokok dan pemandangan hijaunya rerumputan yang ada di perbukitan milik pemerintah dan milik penduduk sekitar yang membuat pikitran kita yang tadinya terasa penak langsung terasa hilang seakan beban yang ada tadi hilang seketika.Â
Di aliran airnya masih jerni dan di sekelilingnya terdapat pohon pandan yang banyak terdapat di pantai-pantai tumbuh subur di sekeliling tepi sungai yang seakan kita berada di pantai. Banyak orang yang belum mengenal keindahan desaku dengan perubahan yang akan disukai oleh banyak anak-anak, remaja, dan orang tua membuat desaku banyak para anaka muda dan orang perkotaan yang penak dengan pekerjaan dapat hilang seketika.Â
Dengan menambahkan estetiak berbagai jenis bungan seperti matahari, bunga kertas, bunga cengger ayam dan bunga lainya. Juga memenfaatkan air yang masih jerni akan lebih memberi nilai yang menari saya menambahkan dengan memberi ikan kecil-kecil utuk terapi. Dan di pinggir sungai terdapat bukit-bukit kecil yang masih alami dengan banyak pohon jati yang ditanam.Â
Dari atas bukit ini saya akan membuat top selfi yang masih treen oleh anak muda zaman sekarang. Di atas itu saya memikirkan bahwa akan lebih menarik untuk membuat gardu pandang dengan bentuk hewan seperti gajah, sapi , dan hewan lainnya.
Selain itu di desaku banyak tanaman mangga hutan yang tumbuh liar karena letaknya yang berada di atas bukit masyarakat tidak mengoptimalkan buah mangga untuk di konsumsi maupun dijual karena rasanya yang masam sekali. Dengan buah mangganya yang asam maka saya memberikan inofasi untuk dibuat manisan dan di buat maskan asam manis ikan nila mangga muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H