Mohon tunggu...
Keriyono Sabiq
Keriyono Sabiq Mohon Tunggu... lainnya -

berbekal ketakwaanlah seseorang akan bahagia dunia akhirat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesimis kalau Pemilu 2014 Tepat Waktu

9 Januari 2014   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelma sosok yang membuat kekhawatiran bagi siapapun dan merasa harap-harap cemas dalam melihat kondisi saat ini. mungkin itulah gambaran hati seorang politikus di negeri kita yang tidak lama lagi akan mengadakan pesta demokrasi. betapa tidak menaruh harapan besar dalam kancah perpolitikan yang memberikan segalanya baik kekuasan, kepuasan dan kekayaan. apa lagi yang dicari kalau bukan hal tersebut. hanya saja itu kan masalah nafsi-nafsi alias pribadi individunya masing-masing, mau mengabdi untuk masyarakat dan bangsanya ataukah mengeruk semau-maunya dalam pemenuhan hajat hidupnya.

pada umumnya semua warga negara berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti kebanyakan orang, yakni dipilih untuk dijadikan imam atau pemimpin. apalagi kalau didukung dengan kapabilitas yang baik dan mempunyai integritas yang diakui oleh instansi yang berwenang. kita sebut saja orang itu harus berlatar belakang pendidikan yang syarat dengan semua persyaratan dalam maju sebagai pemimpin. seorang yang tidak berpendidikan dalam hidupnya tentu akan kalah bersaing dengan orang-orang yang berpendidikan tinggi dan diakui oleh dunia internasional. kami tidak menyepelekan akan nasib dan histori dari kejayaan seseorang dalam masuk kedunia yang penuh dengan tipu daya muslihat. justru semakin seseorang mengebu-gebu dalam mencapai apa yang ditujukan maka semua daya dan upaya dilakukannya. baik lewat jalan pintas maupun dengan serampangan.

penulisan artikel ini semoga dapat dijadikan barometer dalam memilih pemimpin yang bersih namun bukan hanya slogan dan janji-janji semu tanpa bukti malah terkesan sebuah kebohongan publik yang ujung-ujungnya mendekam di dalam jeruji besi karena ulah dan tingkah pola yang diluar akal sehatnya.

berbenah dan memperbaiki kehidupan kedepannya sudah pasti menjadi agenda yang selalu didengung-dengungkan demi memperoleh simpati dan perhatian besar dari masyarakat. silahkan anda berjanji dengan janji-janji yang manis semanis madu asal jangan setelah itu diganti atau ditukar dengan empedu dan racun yang berbisa sehingga kami menjadi korban dari ulah anda para pemimpin yang zolim.

akhir kata kami mengucapkan kepada semua calon dan para politikus negeri ini dengan ucapan selamat. dan sebuah pesan yang semoga menjadi warning dan salam sayang kami, agar dalam pertarungan nanti anda bersikap dewasa dan bersikap legowo manakala belum terpilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun