Mohon tunggu...
Kebijakan

Yonif 407/PK Brigif 4/Dewa Ratna Menuju Prajurit Diponegoro yang Sejati

28 Januari 2019   17:24 Diperbarui: 28 Januari 2019   18:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tegal- Untuk menuju Prajurit Diponegoro yang sejati dan sekaligus meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan YME, Prajurit Petarung Padmakusuma Yonif 407/PK melaksanakan Khotmil (Khatam Al Qur'an) di Masjid Nur Istiqlal Yonif  407/PK, Senin (28/01).

Menindaklanjuti arahan Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M., Komandan Brigif -4/DR Letkol Inf Aliyatin Mahmudi, S.I.P., M.Si, memerintahkan agar Satpur di jajaran Brigif -4/DR melaksanakan kegiatan Khotmil (Khatam Al Qur'an) sebulan sekali untuk Triwulan pertama dan Triwulan yang kedua dilaksanakan 2 kali dalam 1 bulan.

Selain itu agar Satpur di jajaran Brigif -4/DR harus siap operasional serta senantiasa berusaha meningkatkan kesejahteraan prajurit. Perkuat latihan menembak yang ada di satuan dengan melaksanakan penataran pelatih menembak dan mengoptimalkan program pembinaan fisik untuk mendukung kemampuan manuver saat melaksanakan tugas operasi.

Komandan Brigif -4/DR Letkol Inf Aliyatin Mahmudi, S.I.P., M.Si, menyampaikan bahwa pada kegiatan Khotmil (khataman Al-Qur'an) akan dilaksanakan secara berlanjut. Di samping Khotmil Qur'an juga akan digelar lomba hafal Al Qur'an dengan memilih surat-surat yang panjangnya sedang dikalangan prajurit, seperti Q.S. Al Waqiah, Q.S Al Mulk dan Q.S. Sajdah. Sedangkan untuk kalangan anak-anak prajurit dilombakan bacaan Q.S. Yaasin dan Q.S. Ar Rahman.

"Lomba hafalan surat-surat (sedang) Al Qur'an di kalangan Prajurit Dewa Ratna diharapkan bisa menjadi pelopor untuk TNI/Polri dan warga masyarakat yang lain dalam mencintai dan mengamalkan Al Qur'an, Insyaallah lomba akan dipertandingkan pada bulan Mei 2019 di hari Jadi Kab Tegal," ungkap Danbrigif -4/DR.

"Prajurit Dewa Ratna yang ada sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan masyarakat jawa tengah dengan tokohnya Pangeran Diponegoro. Beliau (Pangeran Diponegoro) adalah seorang Kyai sekaligus pejuang, sehingga kami sebagai generasi penerus bangsa senantiasa mewarisi dan melaksanakan kegiatan yang mengarah pada identitas prajurit Diponegoro yang beriman dan profesionalisme dibidangnya," begitu pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun