Mohon tunggu...
Yongki Wijaya Kusuma
Yongki Wijaya Kusuma Mohon Tunggu... -

bangga jadi orang indonseia | mahasiswa tingkat akhir | skripsi belum kelar | anak kos

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Kami Belum Makan

9 April 2013   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:28 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tuan, lihatlah ke sini. Kami mohon menolehlah sebentar. Lihatlah ke arah tumpukan sampah yang telah menggunung ini. Lembah dan bukit yang serba sampah. Di sinilah kami menggantungkan hidup. Di sinilah kami menyandarkan harapan dan cita-cita kami. Sebab di luar tak ada lagi yang bisa kami percaya.

Tuan, apakah kau jijik pada bau kami yang usang ini. Apakah kau jijik pada luka kami yang telah bernanah. Ataukah kau hanya sekadar gengsi karena kau orang berdasi? Tolonglah beri kami sedikit senyuman jika kau tidak mau memberi kami sedikit sedekah.

Anak kami, yang tak tahu apa-apa harus menjalani masa kecilnya di antara lalat. Bergelut di dalam larutnya bau yang terbuang. Dan berlarian mengejar capung-capung kertas buatan kakaknya. Mereka masih kecil dan mereka juga tak tahu apa-apa. Tegakah kau membiarkan kami terus terperangkap dalam aroma sampah ini?. Tidakkah kau tahu bahwa sebenarnya anak kami belum makan?

Maaf jika kami terlalu lancang. Kami hanya ingin menegur saja. Begitulah cara kami. Pesan dari kami, "jika suatu saat kau sudah terlajur kaya. jangan lupa mampir ke kampung kami tuan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun