Judul di atas mungkin terlalu hiperbola. Tetapi memang aneh jika di zaman internet masih ada yang tidak bisa menghasilkan uang dari keahliannya, dalam bidang apa pun, terlebih di bidang tulis-menulis. Hampir seluruh aktivitas di internet bersinggungan atau menggunakan tulisan. Bukankah untuk memberi komentar pada sebuah film atau gambar juga dibutuhkan kemampuan dalam menyusun kata sehingga komentarnya enak dibaca dan tersampai maksudnya?
Jangan berkecil hati bagi yang pinter nulisnya masih pas-pasan. Tetap saja bisa menghasilkan uang. Tetapi lebih bagus lagi jika mau belajar sehingga tulisannya enak dibaca dan mampu memikat pembacanya. Pengalaman menghasilkan duit di internet yang akan aku bagikan bisa dilakukan oleh siapa pun dan tidak membutuhkan syarat rumit. Bisa langsung dipraktikkan saat ini.
Tidak ada hubungannya juga dengan kemampuan Anda di bidang teknologi informasi karena aku termasuk gaptek juga. Maklum, aku mulai mengakrabi internet ketika usiaku sudah di atas 30 tahun. Meski ada juga yang baru mengenal internet di usia 40 tahun dan dalam sekejap mahir nge-blog, tetapi secara umum, mereka yang baru mengenal internet di atas 30 tahun kalah mahir dibanding generasi yang sudah mengenal internet sejak anak-anak.
Punya akun Facebook, kan? Sekitar tahun 2011 aku mencoba mencari duit dari internet karena “terprovokasi” teman. Awalnya aku membuat fanpage dengan nama “Cerita Misteri”. Fanpage itu aku isi dengan cerita-cerita horor sesuai dengan namanya. Dalam kurun waktu satu bulan ada sekitar 1.000 orang yang bergabung. Dalam perjalanannya, aku posting cerita-cerita lain, bukan hanya misteri. Tidak sampai enam bulan fanpage itu sudah memiliki lebih dari 13.000 pengikut.
Karena tantangan teman tadi, aku lantas membuat grup rahasia di Facebook berisi 4 novel. Tidak aku posting sekaligus tetapi berseri. Grup tersebut kemudian aku promosikan di fanpage. Untuk bergabung, aku menerapkan “tarif” sebesar Rp 40 ribu. Hasilnya, ada 187 orang yang bergabung. Berapa uang yang aku peroleh? Bukan Rp 40 ribu x 187 = Rp 7.480.000,00 tetapi hampir Rp 10 juta. Mengapa? Banyak yang transfer di atas Rp 40 ribu, terutama dari mereka yang tinggal di luar negeri. Bukan karena kelebihan uang, tetapi menyangkut kurs dan ongkos kirim.
“Tanggung Om, cuma transfer Rp 40 ribu. Lebih besar ongkos kirimnya,” kata mereka. Aku manggut-manggut saja dengan hati riang gembira. Bahkan salah satu member yang tinggal di Belanda mengirim biaya pendaftaran melalui Western Union sebesar Rp 500 ribu.
Setelah selesai dengan grup pertama, aku pun melanjutkan dengan grup kedua. Kali ini tarifnya aku naikkan menjadi Rp 65 ribu dengan 4 novel baru plus bonus beberapa cerita pendek. Hasilnya, ada 241 orang yang bergabung. Seperti di atas, jumlah uang yang aku terima jauh lebih besar dari seharusnya.
Karena motivasi awal hanya menjawab tantangan teman, setelah grup kedua, aku tidak melanjutkan lagi. Kebetulan waktu itu aku sering keluar kota sehingga ada kekuatiran tidak bisa posting cerita setiap hari. Di sinilah terlihat betul kalau aku gaptek karena sebenarnya posting-an bisa dijadwal.
Beberapa novel yang semula aku posting di grup tertutup kemudian dicetak. Tetapi hasilnya tidak sebesar dari grup rahasia meski rata-rata laku di atas 500 eksemplar. Mengapa? Karena ada biaya cetak yang cukup besar. Maklum cetaknya terbatas. Keuntungan satu (buku) novel paling tinggi Rp 15.500,00. Belum lagi ribet mengurus pengirimannya.
Setelah sempat vakum dan fanpage “Cerita Misteri” itu aku hapus, tahun 2016 aku mulai mencoba posting cerita melalui blog yonbayu.com
Awalnya seluruh cerita yang aku posting di website tersebut gratis. Namun, saat ini beberapa cerita di-password. Bagi yang tertarik dengan cerita tersebut dan ingin mendapatkan password-nya, mereka harus donasi terlebih dahulu. Berapa? Namanya donasi, tentu sukarela. Aku tidak menerapkan batasan minimal dan maksimalnya. Setiap minggu selalu ada yang donasi dengan jumlah variasi antara Rp 30 ribu hingga Rp 1.000.000,00!