Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Memaknai Mimpi SBY dari Perspektif Berbeda

20 Juni 2023   09:33 Diperbarui: 21 Juni 2023   12:18 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Kompas.com

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencuit mimpinya melakukan perjalanan bersama dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-7 Joko Widodo yang kini masih menjabat. Mimpi di sini dapat dimaknai sebagai sesuatu yang terjadi atau dilihat saat tidur, namun bisa juga diartikan sebagai impian atau keinginan.

Oleh karenanya kita akan membedah arti cuitan SBY secara supranatural (mimpi) dan makna kalimat (impian).

Terlebih SBY diketahui percaya dengan hal-hal yang berbau supramistik, misal memaknai mimpi saat tidur sebagai sasmita atau pertanda akan terjadinya suatu peristiwa. Dalam buku berjudul "Selalu Ada Pilihan" yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, SBY juga mengaku melengkapi diri dengan penolak bala.

Hal itu terungkap saat SBY menceritakan adanya serangan awan hitam yang masuk ke ruang keluarga, dan berusaha menerobos ke kamar pribadinya. SBY meyakini awan hitam itu dikirim untuk mencelakai, bahkan membunuh, keluarganya.

Atas dasar itu, cuitan SBY tentang perjalanan bersama Megawati dan Jokowi sangat mungkin berasal dari mimpi karena sebelumnya ada momen pertemuan antara anaknya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan putri Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

Pertemuan Puan dan AHY memiliki makna mendalam bagi SBY. Penyebabnya, selama hampir 20 tahun SBY yang menjabat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Megawati selaku Ketua Umum DPP PDIP, terlibat "orang dingin". Keduanya lebih banyak berseberangan dalam menanggapi isu-isu aktual, utamanya politik tanah air.

Menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, keduanya juga berbeda jalan. Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan PKS untuk mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres). Sementara Megawati telah mendeklarasikan kadernya, Ganjar Pranowo sebagai bacapres.

Saking berkesannya, pertemuan Puan-AHY sampai merasuk dalam alam bawah sadar SBY yang kemudian menjadi mimpi:

Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir...

Cuitan selengkapnya dapat dilihat di akun Twitter SBY.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun