Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Safari Politik Puan Gagal, Ganjar Mulai Masuk Radar

10 Oktober 2022   07:23 Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:58 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu-satunya pernyataan Puan yang menarik adalah kesiapan PDIP jika harus berkontestasi dengan Golkar di pilpres mendatang. Sesuatu yang tidak mungkin dicetuskan jika pembicaraan dengan Airlangga yang "terburu-buru" menghasilkan kesepahaman awal.

Ketiga, pertemuan Batutulis antara Megawati dengan Presiden Jokowi di istana Batutulis, Bogor. Sangat mungkin pertemuan itu atas inisiatif Megawati yang bertindak sebagai tuan rumah.

Seriusnya pertemuan Megawati dengan Jokowi dapat dimaknai dari ungkapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Setelah basa-basi menjelaskan menu makan kerakyatan, Hasto  mengatakan pertemuan selama 2 jam itu tersebut membahas agenda Pilpres 2024

"Yang juga tidak luput dari pembahasan adalah agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," kata Hasto.

Padahal sebelumnya Megawati seperti sudah menyerahkan keputusan tentang pilpres kepada Puan. Dengan turun gunungnya Megawati, berarti situasi yang terjadi tidak atau belum sesuai keinginannya.

Kegusaran Megawati juga dapat dilihat dari pernyataan Hasto. Secara frontal Hasto menyerang Partai Nasdem melalui simbolisasi perobekan kain biru dari bendera Belanda. Pernyataan itu menyiratkan Nasdem akan "dibuang" dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pernyataan Hasto sangat mungkin didasarkan pada hasil pertemuan Batutulis terlepas apakah wacana dikeluarkannya Nasdem merupakan sikap Jokowi atau baru sebatas desakan Megawarti.

Sikap Hasto sekaligus mengkonfirmasi tentang kegagalan safari politik Puan. Sebab dengan telah dideklarasikannya capres oleh Nasdem, maka skenario 2 capres yang mempertemukan Puan dengan Prabowo gagal total. Kini sedikitnya akan ada 3 pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Turun gunungnya Megawati merupakan bagian dari perubahan skenario PDIP menghadapi Pilpres 2024 setelah kegagalan safari politik Puan.  

Namun belum ada sinyal terkait bentuk skenario kedua yang akan dimainkan PDIP. Sangat mungkin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masuk dalam Plan B seperti keinginan Hasto selama ini. 

Dalam permainan tik-tok antar elit PDIP, Hasto berposisi sebagai pembela Ganjar, sedang Puan dan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang 'Pacul' Wuryanto bertugas sebagai penyerang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun