Rakyat membutuhkan suar sebagai penanda arah di tengah keputusasaan dan kegelapan. Membutuhkan kebijakan yang komprehensif, jelas, dapat diikuti dan memberi kepastian. Jika memang harus di rumah, beri batasan yang jelas. Hai rakyat, silakan di rumah selama dua minggu, setelah itu semua masalah selesai.
Pemimpin dan pemangku kebijakan seperti itu yang kini dibutuhkan. Bukan pemimpin yang asyik menghibur diri di tengah jeritan rakyatnya. Silakan makan sampai kenyang, minum sampai puas, menonton sampai masyuk dan tidur dengan nyenyak di samping nyonya besar.
Tetapi tolong jangan ditunjukan kepada rakyat yang sedang panik karena dirinya, keluarganya, tetangganya, sahabatnya, Â tengah berjuang melawan penyakit. Jangan umbar di depan rakyat yang sedang tidak bisa tidur nyenyak karena ketakutan terjangkit penyakit, ketakutan esok tidak bisa makan.
Tidak elok. Benar-benar tidak punya tepo seliro.
Jika tujuannya untuk mengalihkan perhatian, mengajari rakyat untuk melupakan derita dengan menonton sinteron yang hidup di negeri utopia, tolong lakukan dengan lebih halus agar rakyat tidak merasakan pedihnya.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H