Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Benny Moerdani di Balik Perseteruan Rachmawati dan Megawati

3 Juli 2021   12:31 Diperbarui: 29 Maret 2023   06:23 2309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rachmawati Soekarnoputri. Foto: Kompas.com

Mengapa Rachma gagal meraih dukungan kelompok Marhaen dan wong cilik padahal sama-sama menggunakan nama besar bapaknya?

Penyebab utamanya justru karena Rachma tidak ikut berdarah-darah, tidak dikuyo-kuyo oleh Soeharto!

Artinya, keteguhan hati Rachma menolak kerjasama dengan Orde Baru yang membuat sengsara bapaknya, justru tidak dilihat, atau setidaknya tidak  dianggap, oleh pengikut ajaran Bung Karno. Terlebih secara implisit, Guntur lebih mendukung Mega dibanding  dua adik lainnya.

Posisi Rachma semakin jauh dari basis Marhaen setelah memilih bergabung dengan Partai Nasdem bentukan Surya Paloh yang "tidak berbau keringat" Soekarno. Meski mengusung retorika untuk mengembalikan (restorasi) Indonesia sebagaimana cita-cita Bung Karno, faktanya nafas tokoh-tokoh Nasdem jauh dari perjuangan kaum proletar. Ketika Nadem mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014, Rachma pun hengkang. Penyebabnya Jokowi yang kader PDI Perjuangan, dicalonkan oleh Mega.  

Usaha Rachma untuk melawan Mega dengan cara mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 dan menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, kian menjauhkan panggung politiknya dari jejak Marhaen. Sebab Pabowo tidak bisa dipisah dengan keluarga Soeharto dan rezim Orde Baru. Bukan karena bekas menantunya, tetapi Prabowo adalah putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo yang di masa Soekarno berkuasa dituduh terlibat dalam pemberontakan PRRI.   

Secara politik Rachma semakin menderita ketika Prabowo yang telah dua kali dikalahkan Jokowi, mau menerima tawaran masuk kabinet. Rachma benar-benar kehilangan mimbar untuk menyeru perlawanan kepada kakaknya.

Kabar duka pagi ini menjadi penutup sebuah cerita tentang kekalahan, penutup kronik dari konflik politik dalam keluarga sebagaimana dituturkan dalam kisah Mahabharata.  

Selamat jalan Mbak Rachmawati Soekarnoputri. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun