Kekayaan seorang penulis dan seniman adalah ide. Dari sanalah semua bermula. Ada yang kemudian bertransformasi menjadi karya, namun lebih banyak lagi yang mengendap di kesunyian, abadi dalam pikiran.
Lalu ide apa yang belum diwujudkan oleh seorang Thamrin Sonata? Banyak yang bersaksi TS, demikian dia akrab dipanggil, adalah sosok yang memiliki dedikasi untuk dunia literasi, utamanya perbukuan.
Tetapi mungkin masih banyak lagi hal-hal yang belum kita ketahui dari TS yang telah meninggalkan kita semua pada hari Selasa, 3 September 2019 lalu karena hanya dia ceritakan pada teman karibnya, sobat baiknya, atau kawan seperjalanannya. Â
Mungkin saja ada ide-ide TS yang nantiya dapat kita wujudkan, kita teruskan, atau minimal kita suarakan. Mungkin juga ada kesan atu kisah lucu, gembira, sedih yang dapat kita bagikan sebagai pembelajaran, penyemangat bahkan pengikat kebersamaan kita sebagai sesama Kompasianers. Â Â
Berangkat dari semua itu, aku, Isson Khairul, Tamita Wibisono, Muthiah Alhasany, Elisa Koraag, Rahab Ganendra, Abi Elha dan banyak lagi lainnya, memiliki keinginan untuk menggelar acara "Kompasianer Mengenang Thamrin Sonata".
Acara tersebut akan kami gelar pada :
Tanggal   : 08 September 2019
Pukul      : 16.00 WIB - selesai
Tempat    :  Pelataran Teater Kecil Taman Ismail MarzukiÂ
Melalui tulisan ini, kami mengundang Kompasianers untuk hadir dan berbagi cerita tentang sosok TS. Tidak ada dress code, tidak ada juga batasan agama dan suku bangsa. Kita akan bergembira, bercerita, berpuisi dalam balutan semangat Thamrin Sonata sembari lesehan mencercap kopi hitam, makan risoles dan kerupuk periuh suasana.