Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Bohong Soal ITF Sunter, Anies atau Djarot?

6 Agustus 2019   04:46 Diperbarui: 6 Agustus 2019   05:22 1990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut gagasan pembangunan intermediate treatment facility (ITF) Sunter digagas oleh gubernur sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Untuk membuktikannya, Djarot meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka dokumen terkait hal itu.

Klaim Djarot untuk menanggapi Anies. Sebelumnya Anies menyebut anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mungkin bermaksud menyerang dirinya terkait persoalan sampah di Jakarta, tapi malah menyerang gubernur-gubernur sebelumnya.

Sebab saat menjabat, Anies dihadapkan pada kenyataan pengelolaan sampah hanya dipungut, kemudian dikirim ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Menurut Anies, kini Pemprov DKI justru tengah mempercepat pembangunan ITF sebagaimana yang telah dilakukan di masa Gubernur Fauzi Bowo.

Seperti diketahui, pada tahun 2012 Fauzi Bowo sudah berhasil membangun ITF Cakung Cilincing. ITF ini mampu mengolah sampah hingga 1.300 ton per hari dan menghasilkan listrik 4,95 MW.

Mengingat volume sampah di Jakarta mencapai 7.500 ton per hari maka perlu ada tambahan ITF.

Nah, siapa yang kemudian menggagas pembangunan ITF Sunter yang telah dilakukan groundbreaking pada akhir 2018 lalu? Benarkah Ahok seperti klaim Djarot?

Ada dua sumber berita yang dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui klaim siapa yang benar yakni di KOMPAS.com dan BERITASATU.com.

Kedua berta tersebut dengan runut menjelaskan, di akhir masa pemerintahan Fauzi Bowo, telah dilakukan proses penawaran ITF Sunter.

Bahkan di awal Joko Widodo menjabat Gubernur DKI Jakarta, sudah ada pemenang tender pembangunan ITF Sunter yakni PT Wiragna Gulfindo Sarana dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia.

Namun hingga Jokowi terpilih menjadi Presiden dan posisinya digantikan oleh Ahok, belum diputus siapa pemenang tendernya.

Hal yang sama terjadi di masa ahok. Bahkan Ahok sempat mencurigai ada pihak-pihak yang "bermain" sehingga pembangunan ITF Sunter terhambat.

Karena belum ada ITF Sunter, juga Marunda, maka ribuan ton sampah yang tidak tertampung ITF Cakung Cilincing, dibuang ke TOST Bantargebang.

Dari kedua berita tersebut, jelas sekali, gagasan pembangunan ITF Sunter sudah ada sejak Fauzi Bowo dan baru dieksekusi di masa Anies. Jika Djarot mengatakan sebagai gagasan Ahok, maka dokumen mana yang mendukungnya?

Lontaran Djarot menjadi serius karena menyangkut kredibilitas seseorang. Kita berharap Djarot bisa menunjukkan, setidaknya menyebutkan, dokumen yang menjadi alas argumennya. Jika tidak ada dokumen pendukungnya, maka pernyataan Djarot bisa masuk klasifikasi hoaks.

Perbedaan pandangan, membela satu pihak dalam sebuah polemik, sah-sah saja. Tetapi tidak lantas menggunakan argumen yang tidak disertai fakta dan data yang benar karena akan membuat bingung publik dan berpotensi merugikan pihak lain.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun