Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabinet Rekonsiliasi, Mungkinkah?

10 Mei 2019   20:53 Diperbarui: 11 Mei 2019   15:01 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi berkunjungan ke kediaman Prabowo di Hambalang. Foto: KOMPAS.com/Ihsanuddin

Apakah tidak bertentangan dengan prinsip hak prerogatif Presiden? Justru ini implementasi dari hak tersebut sepanjang tidak ada tekanan. Artinya Jokowi hnaya mendelegasikan sebagian haknya demi kepentingan yang lebih luas.

Apakah kelak tidak akan merecoki, bahkan menyandera Presiden Jokowi? Hal itu hanya soal teknis. Sebab kewenangan atas menteri yang direkomendasikan Prabowo sepenuhnya tetap ada di tangan Presiden. Sama seperti menteri-menteri di kabinet saat ini yang berasal dari partai pendukung. 

Jika menteri bersangkutan tidak bekerja sesuai garis kebijakannya, Jokowi bisa mereshuffle dan meminta gantinya pada Prabowo sebagaimana ketika Jokowi meminta Golkar menyiapkan pengganti Menteri Sosial Idrus Marham yang saat itu tersandung kasus korupsi.  

Tentu tidak ideal. Tetapi harus dipahami, kondisi saat ini memang tidak tepat untuk membentuk kabinet zaken atau model kabinet ideal lainnya. Ada persoalan yang lebih penting dan krusial yakni persatuan nasional. Bahwa pilpres yang kita anut menggunakan asas suara terbanyak sebagai pemenang, ya. 

Tetapi banyaknya daerah yang dimenangkan Prabowo (berdasar quick count) juga harus menjadi perhatian serius dan menjadi bagian dari model penyelesaian yang ditawarkan.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun