Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dua Agenda Besar di Balik Manuver Jokowi

5 Mei 2019   08:05 Diperbarui: 5 Mei 2019   08:12 2750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi bertemu AHY di Istana. Foto: Kompas.com/Antara  

Kubu petahana Joko Widodo -- Ma'ruf Amin kian gencar melakukan gerilya politik menjelang rekapitulasi manual hasil Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).  Dua partai pengusung Prabowo Subianto -- Sandiaga Salahudin Uno dibidik. 

Gerak cepat ini memiliki dua tujuan sekaligus. Tetapi resiko di baliknya perlu diwaspadai jikia tidak ingin terjebak dalam ketidakpastian.  

Seperti diketahui Presiden Jokowi sudah bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. 

Meski  Zulkifli menyebut kedatangannya dalam kapasitasnya sebagai Ketua MPR untuk menghadiri pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, tetapi kemungkinan adanya pembicaraan terkait reposisi PAN di percaturan politik saat ini, tetap terbuka. 

Terlebih Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate menyebut, Zulkifli melobi untuk posisi pimpinan MPR periode 2019-2024.

Berbeda dengan PAN yang masih melakukan penjajagan, Partai Demokrat terang-terangan mendukung keputusan KPU terkait hasil Pilpres 2019. 

Meski menggunakan kalimat bersayap, mendukung apapun keputusan KPU, tetapi arahnya sudah jelas karena baik hasil quick count maupun real count KPU saat ini, menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dibanding pasangan Prabowo-Sandiaga yang diusungnya.  

Selain parpol,  Jokowi juga sudah bertemu dengan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)  Said Iqbal yang selama ini dikenal sebagai pendukung Prabowo-Sandi dan mendeklarasikan secara terbuka saat peringatan Hari Buruh 2018.
   
Rangkaian pertemuan itu sangat mungkin berkaitan dengan dua agenda yang tengah dikejar Jokowi. Agenda pertama tentu bertujuan untuk "melumpuhkan" kekuatan Prabowo-Sandi yang masih meyakini sebagai pemenang pilpres.

Isu yang bersliweran di media sosial dan juga pernyataan sejumlah tokoh, termasuk Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan juga hasil ijtima ulama III di Bogor, memberikan kesan akan ada penolakan manakala KPU memutuskan pemenang pilpres selain Prabowo-Sandi.

Isu adanya kecurangan yang sudah didengungkan sebelum Pilpres 2019 digelar, kini semakin santer.  Imim Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab sempat merinci dugaan kecurangan itu dalam pidato yang memerintahkan ulama menggelar ijtima ketiga.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun