Koalisi Gerindra-PKS tetap terjalin sekalipun Prabowo tidak menggandeng kadernya. Masih ada kemungkinan opsi lain yang bisa meluluhkan PKS, semisal mahar untuk menggerakkan mesin partai atau jabatan di kabinet di kelak Prabowo bisa menumbangkan Jokowi.
Kedua, Demokrat milih netral jika Prabowo tidak menggandeng Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Meski SBY sudah menegaskan tidak menjadikan posisi putra sulungnya sebagai syarat koalisi, tetapi jika hanya menjadi penggembira, Demokrat akan memilih berada di posisi sebagaimana Pilpres 2014 yakni membiarkan kadernya mendukung capres mana pun tetapi dilarang membawa atribut partai.
Ketiga, jika Prabowo menggandeng kader PKS, PAN kemungkinan masuk kubu Istana. Terlebih Amien Rais gagal menjadi king maker kubu oposisi, bahkan terkesan mulai ditinggalkan kubu Rizieq Shihab. Bahkan di arena itjimak ulama di Peninsula, Amien Rais tidak diberi "panggung resmi".
Keempat, muncul calon alternatif selain Prabowo. Hal ini bisa ditelusuri dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membuka acara ijtimak ulama. Â Menurut Anies, ijtimak ulama akan mencetak sejarah baru. Indonesia dikagumi bukan karena beragam, tapi karena bisa bersatu dalam keberagaman. "Insyallah akan muncul semangat penting (di mana) bangsa negara umat ada di atas," ujar Anies.
Ketika memberi sambutan dari Arab Saudi, Rizieq juga memuji Anies dan meminta agar peserta ijtimak menggunakan Pilgub DKI Jakarta sebagai contoh. Â
Kelima, muncul koalisi alternatif Demokrat, PAN dan PKS mengusung Anies-AHY/Gatot Nurmantyo. Bagaimana dengan Gerindra? Tetap akan bergabung meski tidak all out karena ada kepentingan Sandiaga Uno di DKI Jakarta. Jika Anies menang, otomatis Sandiaga menjadi gubernur sesuai skenario awal sebelum Pilgub DKI 2017.
Keenam, jika opsi kelima yang terwujud, berarti merusak skenario kubu Jokowi. Sebab selama ini kubu Jokowi lebih menghendaki Prabowo yang nyapres, dengan pertimbangan kekuatannya sudah terukur. Jokowi pun akan merespon dengan menggandeng Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).
Anda punya prediksi berbeda?
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H