Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Survei LIPI Tegaskan Profil Pendukung Jokowi

19 Juli 2018   18:25 Diperbarui: 19 Juli 2018   18:30 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peneliti Politik LIPI Siti Zuhro. Foto: KOMPAS.com/Nabilla Tashandra

Kedua, kinerja Jokowi, terutama pembangunan infrastruktur terlihat nyata di mata masyarakat meski perlu dilakukan survei terkait kemanfaatannya. Apakah pembangunan jalan tol, baik di Jawa dan luar Jawa benar-benar memberi manfaat langsung kepada warga berpenghasil rendah di daerah setempat, bukan pengguna kendaraan lintas daerah yang hanya menggunakannya sebulan sekali, atau bahkan setahun sekali.

Demikian pembangunan gerbang lintas dan lain-lain, meski secara umum data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan penduduk Indonesia per Maret 2018 sebesar 9,82 persen, terendah sejak era krisis moneter pada 1998 silam yang mencapai 24,2 persen.

Namun klaim penurunan angka kemiskinan versi BPS  menuai banyak kritik karena  menggunakan parameter atau ukuran kemiskinan yang sangat rendah. MenurutBPS, seseorang yang berpenghasilan Rp 11.000 perhari atau setara Rp 332.119 perbulan adalah orang yang dikategorikan tidak miskin. Baru dikatakan miskin apabila pendapatan masyarakat kurang dari Rp 11.000, misalnya Rp 10. 500 perhari.

Pertanyaannya adalah, apakah uang sebesar Rp 11.000 cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar seseorang selama sehari. Sebab untuk satu kali makan di warteg dengan lauk tempe saja sudah di atas Rp 7 ribu. Artinya uang Rp 11.000 tidak bisa untuk makan dengan lauk tempe di warteg. Belum untuk kebutuhan dasar lainnya.

Silakan Anda simulasikan sendiri apakah standar miskin yang dijadikan patokan BPS sudah tepat atau ngawur. 

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun