Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

#2019GantiPresiden Sulit Masif, Ini Penyebabnya

7 Mei 2018   10:58 Diperbarui: 7 Mei 2018   13:23 3647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mardani Ali Sera meyakini #2019GantiPresiden akan menjadi gerakan yang masif sehingga dapat menumbangkan Presiden Joko Widodo secara konstitusional di ajang Pilpres 2019. Melalui gerakan #2019GantiPresiden, kader PKS ini menyebut ingin memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Mardani Ali Sera adalah inisiator sekaligus deklarator gerakan #2019GantiPresiden. Ketua DPP PKS yang juga anggota DPR RI ini selalu menyebut #2019GantiPresiden merupakan gerakan konstitusional yang diharapkan bisa membawa manfaat bagi negeri, bukan merusak. Relawan gerakan #2019GantiPresiden akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dapat menggunakan hak politiknya secara benar dan bertanggung jawab.

Keberadaan gerakan #2019GantiPresiden jelas sangat menarik dalam konteks politik kekinian yang sangat hitam-putih di mana aspirasi politik, terutama di level akar rumput, dilekatkan dengan identitas diri. Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa politik bukan sesuatu yang menakutkan, bukan pula untuk memecah-belah bangsa. 

Perbedaan pilihan politik, termasuk pilihan calon pemimpin (daerah maupun nasional) adalah hal yang wajar sehingga tidak perlu sampai merusak hubungan persaudaraan baik sebagai sesama warga bangsa maupun sesama umat beragama .

Tetapi sayangnya, gerakan #2019GantiPresiden sudah cacat sejak lahir jika ingin mendapat pengakuan sebagai gerakan "netral".

Sebabnya gerakan #2019GantiPresiden sudah membawa aspirasi politik sejak masih orok. Jadi bagaimana mungkin relawan gerakan #2019GantiPresiden dapat memberikan pendidikan politik yang objektif jika sejak lahir sudah dibebani misi untuk mengganti Presiden?

Pernyataan Mardani saat deklarasi bahwa relawan gerakan #2019GantiPresiden belum menentukan dukungan terhadap capres manapun sehingga tetap terbuka kemungkinan untuk mendukung Presiden Jokowi, sulit untuk dipercaya. Bukankah Mardani menyebut gerakan #2019GantiPresiden merupakan respons atas kegagalan Presiden Jokowi memenuhi janji politiknya? 

Mungkinkah Jokowi bisa memenuhi janji politik seperti yang dimaui Mardani dan kelompoknya dalam waktu beberapa bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres di KPU, 4-10 Agustus, sebagai syarat menerima dukungan dari relawan gerakan #2019GantiPresiden?

Sebaliknya, meski tidak terucapkan, sejak awal nuansa gerakan #2019GantiPresiden sudah sangat kental dengan keinginan PKS untuk menduetkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan kadernya di ajang Pilpres 2019.

Jangan lupa, sebagai kader PKS, Mardani "terikat" pada kebijakan partai. Bahkan jika dilihat beberapa kegiatan yang sudah dilakukan, utamanya show of force di berbagai kesempatan termasuk arena car free day, gerakan #2019GantiPresiden tidak lebih dari gerakan simpatisan Prabowo dan PKS.

Karena alasan itu pula, maka sangat kecil kemungkinan gerakan #2019GantiPresiden menjadi gerakan nasional yang masif. #2019GantiPresiden hanya akan menjadi gerakan untuk kepentingan politik yang terbatas pada lingkup pendukung Prabowo dan kader PKS Meski masih mungkin mengusung capres lain, dengan catatan Prabowo tidak nyapres, tetapi mustahil mendukung Jokowi karena di sana masih ada mantan Penglima TNI Gatot Nurmantyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun