Sabtu kemarin tepatnya tanggal 12 November 2011, menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta dan penikmat musik di Indonesia khususnya Jakarta. Menjadi hari yang ditunggu-tunggu lantaran band The Script yang mengusung tema pop rock dengan sentuhan sound brit tersebut, hadir untuk pertama kalinya ke Indonesia. Band yang digawangi oleh Danny O'Donoughue(vocal), Mark Sheehan(guitar), dan Glen Power(Drum) akhirnya menyapa penggemar mereka yang ada di Jakarta khususnya para kaum hawa yang terpesona oleh karisma dari seorang Danny O'Donoughe. Mereka datang ke Jakarta dalam rangkaian tur yang disponsori oleh salah satu produk minuman beralkohol asal Irlandia yaitu Guinness untuk mengenang Arthur Guinness yang mendirikan produk minuman beralkohol ini untuk pertama kalinya pada tahun 1759 dan untuk mendukung kegiatan yayasan kemanusiaan yang bernama Arthur Guinness Fund. Arthur Guinness Fund sendiri didirikan dengan satu tujuan yaitu mendukung amal dan organisasi serta memberi insentif kepada perusahaan sosial global,dalam hal ini perusahaan-perusahaan kecil yang berbasis keterampilan di seluruh dunia di berbagai negara tempat produk Guinness dijual. Di Indonesia sendiri, Guinness Arthur Fund bekerja sama dengan British Council untuk mendukung dan bekerja sama dengan sekitar 120 pengusaha kecil berbasis keterampilan di Indonesia. Dengan diadakannya Arthur's Guinness Day di berbagai negara termasuk Indonesia, diharapkan semangat dari seorang Arthur Guinness menginspirasi banyak anak muda untuk terus berkreasi dan berkarya untuk turut berperan mengubah dunia seperti yang Arthur Guinness lakukan 2 abad silam. Tempat Guiness Arthur's Day 2011 yang diadakan di Indonesia membawa 2 artis besar dalam rangkaian tur konsernya. Mr.Big yang akan diadakan di 3 kota besar yaitu Surabaya, Medan dan Makassar masing-masing pada tanggal 3,7 dan 11 Desember 2011 serta The Script yang diadakan di Pullman Ballroom Central Park, Jakarta tanggal 12 November 2011. Pemilihan Pullman Ballroom sebagai tempat konser the script menurut saya cukup memadai. Tempat yang besar dan keseluruhan ruangan yang hampir sebagian besar dilapisi karpet serta kayu, menghasilkan output sound yang baik, terdengar jelas dan hampir tidak ditemukan feedback. Baik suara vokalis atau suara yang dihasilkan dari berbagai instrumen musik seperti gitar,bass,drum, keyboard dan gitar akustik serta turntable milik seorang DJ sebagai artis pembuka terdengar jelas dan tidak "bertabrakan". Ketika the script melakukan aksi panggungnya, semua instrumen terdengar jelas kecuali gitar yang menurut saya agak kecil suaranya dan kadang tertutup oleh pukulan drum Glen. Suara drum dan bass juga sangat "bulat" dan enak didengar. Danny yang memiliki range vocal yang tinggi dan kadang menggunakan falseto dalam setiap aksinya , suaranya mampu dikeluarkan dengan baik oleh sound system yang ada dan terdengar jelas serta tidak "bertabrakan" dengan instrumen lainnya. Ruangan ini juga mampu menampung hampir 5000 orang yang datang ke acara malam itu. Selain itu, penempatan area-area penting pendukung jalannya acara juga menurut saya cukup baik. Penempatan area games, photo booth, merchandise dan lain-lain sudah tertata rapi walaupun pada akhirnya area tersebut sedikit mengganggu ketika sudah banyak orang yang hadir memadati pintu masuk area konser. Selain itu, balkon juga digunakan untuk arena outdoor yang diisi oleh penampilan band lokal di panggung kecil serta bar kecil untuk minum atau makan. [caption id="attachment_142138" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu game interaktif,laser harpa yaitu memainkan harpa dengan menyentuh lasernya(dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142140" align="aligncenter" width="300" caption="Antrian di depan pintu masuk (dok.pribadi)"][/caption] Konser Pintu dibuka sekitar pukul 6 sore dan acara konser baru diadakan pukul 7 lewat, itupun baru artis pembuka yang muncul. Ada 3 artis yang turut meramaikan acara ini yaitu Dela Idol, Mike's band serta band yang namanya semakin berkibar setelah memenangkan festival musik International Hard Rock Calling yang diadakan di London yaitu Gugun Blues Shelter. Secara keseluruhan, ketiga artis tersebut bermain dengan sangat baik dan mampu mengajak penonton untuk ikut bernyanyi bersama mereka. Dela Idol tampil pertama kali dan memukau dengan suaranya yang tinggi meskipun aksi panggungnya terasa sedikit berlebihan. Kemudian dilanjutkan dengan Mike's yang tampil akustik dan berkolaborasi dengan grup Groovyland yang beranggotakan 3 DJ dan memainkan musik elektronik sehingga menghasilkan kolaborasi yang unik antara akustik dan sound elektronik. Mereka membawakan beberapa lagu hits seperti 1979 milik smashing pumpkins dan viva la vida milik coldplay. Gugun Blues Shelter tampil terakhir dan sukses memanaskan panggung sebelum the script muncul ke atas panggung 20 menit setelah Gugun Blues Shelter meninggalkan panggung. Gugun memainkan gitarnya dengan sempurna dan menghasilkan melodi blues yang apik sambil diiringi betotan bass Jono dan gebukan drum bowie yang mantap. Penonton pun memberi applause paling banyak kepada Gugun Blues Shelter dibandingkan 2 band pembuka lainnya dan disambut dengan ucapan terima kasih oleh Gugun kemudian disambut dengan celetukan Jono "Alhamdullilah" yang sontak membuat semua penonton tertawa untuk kemudian menyaksikan mereka meninggalkan panggung. 20 Menit setelah penampilan Gugun Blues Shelter atau tepatnya 3 setengah jam setelah pintu dibuka pukul 6 yaitu pukul 21.30, akhirnya yang ditunggu datang juga. The script langsung menggebrak panggung dengan lagu "You Won't Feel A Thing" yang diambil dari track pertama dari album kedua  "Science and Faith" dan membuat beberapa penonton khusunya kaum hawa berteriak histeris ketika Danny muncul ke atas panggung. Setelah itu mereka terus membawakan lagu-lagu hits milik mereka. Pada lagu "The Man Who Can't Be Moved", semua penonton bernyanyi bersama sehingga suara mereka memenuhi ruangan dan menutup suara Danny. Danny yang senang dengan antusiasme penonton kemudian meminta mereka diam sebentar untuk kemudian kembali diminta melanjutkan kembali nyanyian mereka dengan diiringi Danny yang bermain keyboard sendiri tanpa diiringi instrumen lainnya. Hal ini menambah riuh suasana serta membuat ruangan dipenuhi suara tepukan tangan dan teriakan histeris dari penggemar berat the script atau lebih tepatnya penggemar berat Danny O'Donoughe. Di sela-sela konser, mereka tetap berinteraksi dengan penonton dan beberapa kali Danny turun ke bawah panggung untuk bernyanyi bersama atau bersalaman dengan penggemarnya. Mereka melontarkan berbagai pujian seperti "Aku sangat senang dengan orang Indonesia, kalian sangat menghargai dan mencintai musik kami,-Mark" kemudian "Kalian semua penyanyi yang hebat, kalian menyanyikan lagu kami dengan sempurna,dan kalian berhasil membuat bulu kudukku berdiri,-Danny". Lagu terakhir yang dibawakan adalah "For The First Time" setelah mereka melakukan aksi encore yang memaksa penonton meneriakkan "We want more", sehingga mereka kembali ke atas panggung dan membawakan lagu terakhir tersebut sehingga total ada sekitar 10 lagu yang mereka bawakan malam itu. Sampai lagu terakhir dibawakan, suara Danny tetap prima dan tidak berubah serta tidak ada fals sedikitpun. Pukulan drum Glen juga tetap konstan dari awal hingga akhir. Sungguh penampilan sempurna dari sebuah band papan atas dunia. Posisi drum Glen yang menyamping mengingatkan kita pada posisi drum dari band glam rock yang terkenal dekade 80-an,Stryper. Dengan posisi seperti ini, Glen sukses menjadi seorang visual timekeeper yang menjadi pondasi bagi band nya sehingga mereka bermain dengan konstan dan tidak ada ketukan atau tempo yang "meleset". Di tengah-tengah acara, mereka melakukan ritual yang sudah pasti dilaksanakan di setiap tur Guinness Arthur's Day oleh berbagai artis lainnya, yaitu mengangkat gelas yang berisi beer dan meneriakkan kata-kata khas "for Arthur!!" untuk menghormati Arthur Guinness. Namun, tidak seperti rangkaian arthur's day lainnya, the script yang mengangkat gelas berisi beer justru tidak meminum beer nya melainkan meminum air mineral yang disediakan panitia. Selain itu, gitaris mereka mengambil foto para penonton dari atas panggung dan mengatakan bahwa dia akan menguploadnya lewat twitter. [caption id="attachment_142145" align="aligncenter" width="300" caption="The Script Beraksi (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142146" align="aligncenter" width="300" caption="The Script (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142162" align="aligncenter" width="300" caption="Gugun Blues Shelter Memanaskan Suasana (dok.pribadi)"][/caption] Secara keseluruhan acara Guinness Arthur's Day 2011 ini sangat baik walaupun terdapat beberapa hal yang mengecewakan penonton seperti artis-artis pembuka yang tampil di atas panggung terlalu lama dan seperti menghabiskan waktu. Selain itu, penonton seperti "dibohongi" karena pengumuman awal di berbagai media menyatakan yang hanya tampil adalah the script dengan Gugun Blues Shelter sebagai band pembukanya, namun faktanya ternyata terdapat 2 artis pembuka lainnya yang tampil di atas pangung sebelum the script sehingga tentu saja membuat penonton kecewa dan beberapa kali meneriakkan kata "turun,turun" ke artis pembuka yaitu Dela dan Mike's tak terkecuali Gugun Blues Shelter yang juga diteriaki seperti itu di 2 lagu terakhirnya karena dianggap terlalu lama dan membosankan. Namun, terlepas dari semua hal negatif tersebut, the script mampu membius 5000 penggemarnya dan membuat mereka menginginkan idolanya untuk datang kembali ke Indonesia. Antusiasme penonton Indonesia yang terus berinteraksi dengan the script lewat jejaring sosial seperti facebook dan twitter semakin membuat Danny terharu dan bangga memiliki penggemar dari Indonesia. Kita tunggu saja kehadiran the script kembali tahun depan. Dukungan teknologi yang ada juga menambah semarak acara konser ini. Gelang yang diberikan panitia ketika memasuki area konser, ternyata terdapat teknologi RFID di dalamnya. Gelang yang bernama "Wooz.in" ini selain sebagai tanda pengenal,juga berfungsi sebagai alat untuk menukar beer Guinness gratis dengan terlebih dahulu registrasi di laptop yang disediakan panitia. Selesai registrasi, maka status jejaring sosial kita seperti facebook,twitter dan foursquare akan otomatis terupdate bahwa kita sedang berada di Guinness Arthur's Day dan woalaa !! kita sudah bisa langsung menukar minuman gratis dengan menempelkan gelang kita ke RFID reader yang ada di booth-booth minuman di area konser. [caption id="attachment_142157" align="aligncenter" width="300" caption="Gelang wooz.in dan tangan penulis yang sama hitamnya :D(dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142158" align="aligncenter" width="300" caption="Booth registrasi wooz.in(dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142161" align="aligncenter" width="300" caption="Tiket Masuk (dok.pribadi)"][/caption] Guinness arthur's day sudah 2 kali diadakan di Jakarta yaitu pada tahun 2010 dan 2011 ini, dan kedua acara ini dapat dikatakan sukses. Kalau ada teman-teman yang belum sempat datang dan nonton, silakan ditunggu tahun depan dengan artis yang tentunya berbeda dan acara yang lebih menarik pastinya. Karena selain kita menyaksikan penampilan artis dunia, dengan membayar tiket ini kita turut membantu perkembangan Arthur Guinness Fund untuk mendukung usaha kecil di negeri kita sendiri. So,raise your glass for Arthur !! Salam kompasiana :) *NB: foto diambil dengan kamera hape dan ketika konser saya berada agak di belakang. Jadi kalau hasilnya kurang memuaskan, mohon maaf :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H