Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Melihat Sisi Lain Mars di Film "John Carter"

15 Maret 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:00 5300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_166327" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar : IMDB.com"][/caption] John Carter merupakan salah satu film yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar film science fiction termasuk saya pribadi. Selain karena bersetting di Mars yang memang merupakan setting favorit sineas Hollywood dalam mengembangkan film bertema science fiction, film ini juga merupakan adaptasi novel Amerika klasik tahun 1917 yang berjudul Princess of Mars karangan Edgar Rice Burroughs yang cukup fenomenal pada zamannya. Bahkan saking suksesnya novel ini, Edgar Rice Burroughs berhasil melanjutkan cerita ini hingga 11 seri dan dinamakan Barsoom series yang semuanya dipublikasikan dalam rentang waktu 30 tahun. Bahkan, novel terakhirnya yang berjudul John Carter of Mars dipublikasikan 14 tahun setelah kematian Edgar Rice Burroughs. [caption id="attachment_166334" align="aligncenter" width="300" caption="Novel Princess of Mars. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/John_Carter_(character)"]

13318243211724103317
13318243211724103317
[/caption] Film ini berkisah tentang seorang mantan kapten militer yang juga seorang pembangkang yang selalu menolak untuk berperang karena memiliki masa lalu yang kelam tentang perang bernama John Carter. John Carter secara tidak sengaja terbawa ke sebuah negeri antah berantah yang belakangan diketahui bernama Mars atau disebut Barsoom oleh penduduk di planet tersebut. Di planet tersebut, John Carter memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding ketika dia berada di bumi. Selain itu, di planet tersebut John Carter dapat meloncat dengan sangat jauh dan tinggi bahkan seperti terbang. Hal itu dikarenakan perbedaan gravitasi antara Mars dan Bumi sehingga kekuatan John Carter bertambah besar ketika di Mars yang memiliki tingkat gravitasi yang lebih rendah dibanding Bumi. Di planet tersebut juga ternyata ia terlibat konflik epik antara penduduk planet yang berasal dari bangsa Thark, penduduk yang berasal dari Helium dan juga Zodanga, dimana bangsa yang berasal dari Helium berseteru sepanjang tahun dengan bangsa dari Zodanga yang kejam dan serakah. John Carter juga bertugas untuk menyelamatkan putri Dejah yang berasal dari Helium dari tangan musuh yang berasal dari Zodanga. Jadi selain mencari jalan kembali ke bumi, John Carter harus berhadapan dengan berbagai peristiwa seperti perang, kisah asmara serta pelajaran hidup dan tanggung jawab terhadap kelanjutan masa depan planet Barsoom. Peristiwa yang akan mengubah masa depannya dan planet Barsoom yang tak pernah ia duga sebelumnya. [caption id="attachment_166328" align="alignleft" width="300" caption="Andrew Stanton. Sumber : IMDB.com"]
1331822203537045359
1331822203537045359
[/caption] Menurut IMDB.com, film ini berbujet sekitar $250,000,000. Film ini disutradari oleh Andrew Stanton yang namanya sudah tidak diragukan lagi di kancah perfilman hollywood khususnya film animasi yang diproduksi oleh Walt Disney. Tercatat berbagai film animasi dimana ia terlibat di dalamnya baik sebagai sutradara maupun penulis cerita, meraih sukses baik secara komersil maupun secara kualitas. Film-film seperti Wall-E, Finding Nemo, Toy Story dan A Bug's Life pernah merasakan tangan dingin seorang Andrew Stanton. Dua piala Oscar dalam kategori Best Animated Feature juga telah diraihnya berkat film Wall-E dan Finding Nemo. Beberapa kali Andrew Stanton juga masuk dalam nominator peraih Oscar dan memenangi berbagai kompetisi seperti Annie Awards dan BAFTA Awards. Film ini juga diisi oleh berbagai aktor dan aktris yang sudah tidak asing lagi seperti Taylor Kitsch (John Carter) yang terkenal di film x-men origin:Wolverine sebagai Gambit, kemudian Lyn Collins (Putri Dejah) yang juga terkenal di film x-men origin dan juga film indie Uncertainty, dan beberapa aktor papan atas seperti Willem Defoe, Thomas Haden Church dan juga Dominic West yang sudah malang melintang di berbagai film Hollywood. Dari segi kualitas, film ini tidak perlu diragukan lagi. Berkat adanya campur tangan seorang Andrew Stanton yang sudah lama berkecimpung di dunia animasi, film ini mendapat porsi animasi yang cukup banyak serta memiliki tampilan animasi yang halus dan sangat real. Bahkan saya berani berkata bahwa animasi di film ini tidak kalah hebat dengan animasi yang ada di film Avatar. Andrew Stanton berhasil menciptakan dunia imajinatif yang bersetting di Mars dengan sempurna. Dunia yang berada di ambang kehancuran bahkan hampir mati serta dihuni berbagai ras yang saling berseteru. Animasi yang ditampilkan pada bangunan, ras Thark serta scene perang yang dilakukan di udara dan juga di darat semuanya tertampil dengan apik. Sama seperti ketika dunia yang sangat indah ala Avatar diciptakan oleh James Cameron. Kita seakan diajak berpetualang di Mars dan melihat Mars dari sisi lain. Mars yang penuh dengan intrik, konflik intern serta dipenuhi oleh bangsa-bangsa yang haus akan perang dan kekuasaan. Mars yang didalamnya terdapat bangsa yang cerdas dan memiliki kesamaan fisik serta sikap dengan bangsa Bumi yang seringkali tidak memikirkan nasib sesamanya dan cenderung memilih untuk terus berperang dan berperang.
1331822721695210088
1331822721695210088
Jalan cerita yang ditampilkan juga sangat menarik dimana ceritanya diset terbalik karena biasanya makhluk-makhluk Mars lah yang datang ke bumi, namun disini justru makhluk dari bumi lah yang datang ke Mars dan justru menjadi hero di planet tersebut. Jalan ceritanya juga cukup sulit ditebak, dan memiliki ending yang menggantung yang mengisyaratkan akan ada sekuel dari fillm ini jika memang sukses secara komersil.
13318229131786056695
13318229131786056695
Di website IMDB sendiri, film ini untuk sementara mendapat rating 7.1 dimana angka ini merupakan angka yang cukup untuk membuktikan bahwa film tersebut cukup berkualitas. Film ini juga berhasil menduduki peringkat ke dua box office America dengan perolehan  $30.2 M, kalah dari Dr.Seuss :The Lorax yang berhasil mengantongi $38.8 M. Namun sayangnya, angka ini justru dianggap gagal di Amerika. Namun di negara lain seperti Russia, John Carter lah yang paling sukses secara komersil. Jadi, untuk teman-teman kompasianer yang belum menonton film ini, tidak ada salahnya segera ke bioskop untuk menyaksikan film ini. Menyaksikan Mars dari sisi yang berbeda dan menyaksikan visualisasi dari imajinasi seorang Edgar Rice Burrough yang sangat visionaris, dimana beliau dapat menciptakan sebuah cerita yang jauh melewati jamannya. Menyaksikan juga film yang membawa pesan positif tentang perang, cinta, pengorbanan, tanggung jawab dan kemanusiaan. Selamat menonton !!! :) Salam kompasiana :) -Yonathan Christanto-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun