Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jak FM VS Hitz FM: Sportifitas Seperti Ini Patut Dicontoh

22 November 2011   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_151006" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Siapapun yang hari ini mendengarkan radio lokal Jakarta yaitu Jak FM, pasti akan dikagetkan dengan suguhan lagu-lagu nya yang tidak seperti biasanya. Ya, Jak FM yang biasanya memutarkan lagu-lagu hits dalam dan luar negeri, hari ini menyuguhkan hiburan yang tidak ada duanya, yang mungkin radio lain di Jakarta tidak berani untuk melakukannya. Jak FM selama 8 jam memutarkan lagu Malaysia yang berakhir pada pukul 3 sore tadi. Hal yang sangat langka mengingat musik serta artis Malaysia yang sangat "booming" di Indonesia pada dekade 90-an, kini sudah mulai dilupakan bahkan bisa dibilang "dihindari" oleh para penikmat musik tanah air. Penikmat musik tanah air kini sudah mencintai produk musik dalam negeri. Hal ini dikarenakan musisi-musisi tanah air kini sudah dapat menghasilkan karya musik yang berkualitas dan tidak kalah dengan karya musik musisi-musisi dunia asal Amerika, Inggris dan negara-negara barat lainnya. Musik Malaysia yang terkenal dengan alunan lagu yang "mendayu-dayu" menjadi hal yang membosankan bagi sebagian penikmat musik di Indonesia meskipun sebagiannya lagi dapat menerima beberapa musisi Indonesia yang menjadikan gaya musik melayu sebagai dasar dalam penciptaan karya musik mereka. Jak FM memutarkan lagu Malaysia selama 8 jam hari ini dikarenakan mereka kalah taruhan dengan radio lokal milik Malaysia yaitu Hitz FM ketika pertarungan final sepak bola pada hari Senin kemarin, tepatnya tanggal 21 November 2011 antara Garuda Muda melawan Harimau Malaya. Taruhan kedua radio tersebut adalah apabila Indonesia memenangkan partai final tersebut, maka Hitz FM yang mengudara di Malaysia akan memutarkan lagu-lagu Indonesia seharian penuh plus menggunakan jersey Indonesia dan begitu juga sebaliknya. Dan ternyata malam itu kita harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 5-4 pada babak adu penalty dan sudah dapat dipastikan, Jak FM harus memutarkan lagu-lagu Malaysia seharian penuh dan tentu saja menggunakan jersey Malaysia selama siaran. Rencana awalnya memang memutarkan lagu Malaysia seharian penuh di Jak FM, namun seperti yang diberitakan pada website resmi Jak FM di www.101jakfm.com, program director Jak FM yaitu Pati Perkasa bermusyawarah dengan GM Hitz FM yang akhirnya memutuskan bahwa setelah jam 3 sore, Jak FM akan kembali beroperasi normal setelah 8 jam memutarkan lagu-lagu Malaysia. Ini merupakan kali kedua radio Jak FM dan Hitz FM bertaruh. Pada taruhan sebelumnya, dimana Indonesia kalah 1-0 dari Malaysia, Jak FM juga memutarkan lagu-lagu Malaysia selama 4 jam dan bukan 8 jam seperti taruhan pada hari ini. Apakah ini menurunkan minat pendengar Jak FM yang sering disebut dengan "loyal listener" ? Tentu saja tidak. Justru dengan Jak FM berani memutarkan lagu-lagu Malaysia, pendengar Jak FM banyak yang penasaran dan tertarik untuk ikut mendengarkan radio kesayangan mereka karena menghadirkan momen yang unik dan langka tersebut. Selain itu, mereka juga kagum akan sportifitas yang dilakukan Jak FM tentang taruhan yang telah mereka buat. Hal itu terbukti dari kicauan di twitter dan status di facebook yang di retweet serta di like oleh Jak FM dimana sebagian besar merasa bangga akan sportifitas dan konsistensi Jak FM. Orang-orang Malaysia juga merasa bangga dan haru ketika Jak FM mampu membuktikan konsekuensi taruhannya dengan mengungkapkannya di twitter serta facebook milik Jak FM. Kabar bahwa perseteruan kedua negara makin panas setelah final sepakbola kemarin terbukti salah dan Jak FM telah membuktikannya. Euforia kemenangan serta rasa persatuan dan persaudaraan antar bangsa dan negara yang semakin menyatu pasca sea games terlihat jelas pada hasil taruhan hari ini. Tidak ada komentar negatif dari para pendengar kedua radio tersebut di masing-masing negara yaitu Indonesia dan Malaysia tentang hasil akhir final sepakbola ataupun tentang kegiatan taruhan kedua radio tersebut, justru dukungan penuh diberikan oleh para pendengar setia dari masing-masing radio tersebut ketika taruhan berlangsung. Saya juga sempat mendengarkan lagu-lagu Malaysia di Jak FM ketika dalam perjalanan menggunakan mobil pribadi. Saya sempat tertawa, senyum-senyum sendiri dan bahkan ikut menyanyikan lagu-lagu Malaysia seperti "Gerimis Mengundang" yang juga menjadi pelepas rindu saya akan lagu-lagu yang sempat booming di dekade 90-an itu . Dalam hati saya berkata "Gila nih Jak FM, keren, berani banget ngelakuin hal yang kaya gini". Sportifitas ini patut dicontoh oleh kita semua bangsa Indonesia. Selama ini kita seakan memusuhi dan memiliki dendam pribadi dengan Malaysia karena hal-hal yang dilakukan negara tersebut, yang beberapa di antaranya merugikan negara. Dendam itu seakan ikut terbawa pada ajang-ajang olahraga yang mempertemukan kedua negara tersebut khususnya sepak bola. Terlepas dari semua masalah serta hal-hal "negatif" yang dilakukan Malaysia kepada Indonesia, yang beberapa diantaranya memicu perseteruan antar negara, baiknya kita memisahkan permasalahan tersebut dengan permasalahan yang terjadi pada ajang olahraga. Olahraga terbukti ampuh menjadi alat pemersatu bangsa dan sudah bukan zamannya lagi menjadikan kekalahan atau kemenangan di suatu ajang olahraga sebagai alat "pendongkrak" terciptanya perseteruan antar negara. Sudah seharusnya kita menghargai kemenangan dan mengakui kekalahan. Jak FM sebagai radio lokal dengan banyak pendengarnya sudah membuktikan sportifitas itu. Menginspirasi banyak orang dan menyadarkan banyak orang bahwa proses menang-kalah dari suatu pertandingan itu hal biasa. Menang-kalah justru dijadikan ajang "lucu-lucuan" oleh kedua radio tersebut. Permasalahan yang terjadi di kedua negara, sudah seharusnya tidak diikutsertakan pada ranah olahraga. Jadi, kata-kata "Ayo, Indonesia bisa" bukan hanya untuk atlet melainkan untuk segenap bangsa Indonesia. Bisa menunjukkan pada dunia bahwa kita negara yang sportif dan menjunjung tinggi persahabatan dan persaudaraan antar bangsa dan negara. Salut untuk Jak FM dan Hitz FM. Sportifitas seperti ini patut dicontoh. Salam Kompasiana :) Untuk membaca postingan Headline saya lainnya. Enjoy :) http://www.kompasiana.com/posts/tags/yonathanhl/ Numpang promosi-->> ----- bantu unduh aplikasi reader blog saya untuk pengguna nokia, http://store.ovi.com/content/222124 atau http://store.ovi.com/content/222126 . Silakan diunduh bagi yang berkenan mengunduhnya.:)-------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun