Sejujurnya sudah cukup lama saya tidak menghadiri berbagai acara offline yang diadakan Kompasiana pasca Kompasianival 2019. Jangankan acara Kompasiana, acara nobar yang sering diadakan KOMIK saja saya sudah sering absen. Padahal, kegiatan nobar itu dulu saya tunggu-tunggu karena ya kapan lagi nonton gratis ya kan? Heuheuheu...
Selain karena pandemi, kemudian waktu acara yang seringnya bentrok dengan rutinitas kerja saya di tambah lokasi kantor saya saat ini yang kurang strategis, kondisi istri yang sedang hamil setelah menunggu cukup lama juga cukup berpengaruh. Alasan terakhirlah yang membuat saya cukup pilih-pilih untuk pergi menghadiri ragam acara sejak pertengahan 2023. Maklum, hadiah yang diberi Tuhan setelah penantian panjang itu membuat kami berdua lebih ekstra hati-hati sebelum waktunya "unboxing" awal bulan depan. Pejuang 2 garis pasti paham rasanya.
Singkat cerita, beberapa waktu lalu tim Kompasiana menghubungi saya untuk mengajak saya ke acara bukber Kompasianer di acara ke#temu di Ramadan. Ah ini pas, tanggalnya kosong dan sama sekali tidak ada kegiatan saya yang bentrok.
Awalnya saya pikir undangan ini hanya undangan untuk hadir sebagai peserta, tapi setelah dibaca lagi ternyata ini undangan sebagai pembicara atau narasumber!
Jujur saya kaget karena baru kali ini diminta untuk menjadi narasumber di acara offline Kompasiana. Selain belum terbiasa, saya merasa sejatinya masih banyak penulis lain di Kompasiana yang jauh lebih layak untuk membagikan pengetahuannya dibanding saya. Apalagi soal ulasan film, rasanya banyak yang lebih advance di bidang tersebut dibanding saya yang cuma penikmat film ini, heuheu.
Namun setelah dijelaskan kalau format acaranya santai maka saya pun mengiyakan. Di bayangan saya acaranya akan sesantai duduk bareng lalu sembari ngobrol dengan teman-teman dalam suasana yang guyub dan ringan. Tidak terkesan formal.
Tapi ternyata formatnya seperti presentasi, haha. Karena miss interpretasi itulah pada akhirnya saya tidak menyiapkan materi presentasi dalam bentuk power point misalnya, murni hanya catatan-catatan kecil yang saya siapkan di smartphone sebagai panduan agar omongan atau penjelasan saya tidak ngalor-ngidul.
Tapi yasudah, sudah kepalang basah, nyebur aja sekalian.