Dalam perjalanan MCU selama lebih dari satu dekade ini, tak bisa dipungkiri bahwa film pertama Black Panther berhasil memberikan warna baru yang membuatnya begitu dicintai banyak orang. Bukan hanya karena film tersebut berhasil membawa banyak isu global seperti rasisme dan feminisme, namun juga berhasil menjadi film superhero yang memberikan keseimbangan pada kedalaman cerita dan 'pernak-pernik' superhero yang diidamkan fans.
Teriakan "Wakanda Forever", dan "Yibambe" bahkan begitu melekat di ingatan dan menjadi salah satu hal yang begitu ikonik dari franchise Black Panther.
Kepergian Chadwick Boseman di puncak karirnya lantas menjadi hal yang menyedihkan bagi para fansnya. Karena harus diakui, tak mudah kehilangan seorang aktor yang karakternya sudah begitu melekat bahkan menghidupkan harapan akan kelanjutan masa depan sebuah franchise film.
Hal itu juga yang membuat Disney dan Marvel bersikeras untuk tidak mengganti atau recasting karakter T'Challa yang diperankan Chadwick. Hal yang sejatinya cukup banyak menghadirkan pro dan kontra bagi para fans khususnya ketika Letitia Wright didapuk untuk memiliki banyak porsi dalam masa depan Black Panther.
Wakanda Forever lantas menjadi ajang pembuktian bagi para fans mengenai bagaimana Disney dan Marvel menghandle kepergian Chadwick Boseman sekaligus melanjutkan warisan yang tetap bisa berjalan melengkapi fase-fase baru MCU ke depannya. Tak ada T'Challa, peran penting Shuri dan perkenalan karakter baru untuk kelanjutan saga jelas menjadi tantangan tersendiri bagi MCU.
Lantas, apakah berhasil?
Bagi saya Wakanda Forever nyatanya berhasil meneruskan apa yang disebut 'warisan' bagi kelanjutan franchise Black Panther sekaligus MCU secara keseluruhan.
Film ini terasa sangat personal dan berhasil menjadi penghormatan yang luar biasa untuk Chadwick Boseman. Beberapa kali mata saya bahkan dibuat berkaca-kaca karena hal tersebut.