Praktis hanya Predators-nya Adrien Brody di tahun 2010 yang cukup lumayan walaupun tak pernah mencapai level yang sama dengan film pertamanya. Itupun berkat visi Robert Rodriguez di tahun 1994 yang baru berhasil direalisasikan belasan tahun kemudian karena film ini merupakan 'soft reboot' yang tak memperdulikan film sebelumnya.
Sementara dua film Alien vs Predator juga terkesan hanya mengeruk keuntungan dari fanbase dua franchise terkenal ini karena secara cerita lagi-lagi terasa begitu generik.
Prey yang saat ini ditayangkan di Disney+ Hotstar pada awalnya tak begitu mencuri perhatian saya. Karena ketika proyek ini diumumkan, ekspektasi saya adalah film ini bakal jadi film yang tak jauh berbeda dari pendahulunya.Â
Namun saya lupa bahwa film ini ditangani oleh Dan Trachtenberg, yang melalui tangan dinginnya berhasil melanjutkan cerita teror Cloverfield dalam film 10 Cloverfield Lane dengan rasa dan genre yang jauh berbeda dari film pertamanya.
Prey, ternyata benar-benar memuaskan bahkan di atas ekspektasi saya. Prey seakan menunjukkan bahwa beginilah seharusnya franchise Predator dikembangkan. Bukan sekadar teror kedatangan makhluk extra terrestrial di tengah kehidupan manusia yang sudah jamak kita saksikan di berbagai film lainnya lalu membuat keributan namun juga mempertahankan beberapa ciri khas yang membuat film pertamanya begitu populer.
Ciri khas tersebut adalah porsi action-survivalnya, pertempuran Predator dan si tokoh utama yang solid dan berimbang, serta tentu saja adanya adegan sadis penuh darah yang tak hanya mengerikan tapi juga digarap dengan cara yang kreatif. Dan kali ini latar ceritanya berada ratusan tahun silam, tepatnya di tahun 1719.
Dari segi action survival, Prey bisa mengakomodir hal tersebut dengan baik. Bagaimana sang tokoh utama, Naru, yang diperankan oleh Amber Midthunter berhasil memberikan gambaran seorang wanita dari suku comanche (suku lokal yang menjadi asal muasal Amerika Serikat) yang tangguh dan memiliki semangat juang tinggi.
Naru bukanlah seorang wanita biasa, lingkungan sekitarnya yang merupakan pejuang dan pemburu membentuk dirinya menjadi pribadi yang tak gampang takut menghadapi berbagai ancaman.Â