Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Ngeri-Ngeri Sedap", Film Keluarga yang Bertutur Lucu, Jujur dan Hangat

9 Juni 2022   14:40 Diperbarui: 10 Juni 2022   01:19 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejujurnya saya tak punya ekspektasi lebih saat memilih untuk menyaksikan film ini di bioskop. Saya memilih film ini murni karena dua hal yaitu tertarik oleh sang sutradara, Bene Dion, yang sebelumnya sukses membesut Ghost Writer dan tentu saja cerita film ini yang cukup jarang ditampilkan yaitu cerita yang mengangkat budaya Batak.

Mengingat Bene Dion juga tergabung dalam sebuah podcast bernama Agak Laen bersama dua aktor yang juga main di film ini yaitu Indra Jegel dan Boris Bokir dan seringnya membahas cerita keseharian serta pengalaman hidup dalam tradisi dan kebudayaan Batak secara jenaka, maka anggapan saya pastilah film ini tak jauh beda layaknya isi podcast tersebut.


Anggapan tersebut ternyata salah. Karena Ngeri-Ngeri Sedap ternyata di atas eskpektasi saya dan tentu saja jauh lebih berisi dari sekadar cerita jenaka yang biasa saya dengarkan di podcast Agak Laen.

Film ini begitu lucu, kaya akan tradisi dan budaya,  dan terpenting film ini nyatanya berhasil mengedukasi perihal problema dalam keluarga  tanpa terasa menggurui.

Kebetulan saya juga dekat dengan tradisi Batak. Di mana istri saya berasal dari keluarga Batak Toba tepatnya dari daerah Laguboti, dekat dengan Balige yang menjadi latar tempat film ini. Sehingga melihat detail-detail kecil yang ditampilkan film ini betul-betul terasa dekat dan otentik.

Kincir.com
Kincir.com

Figur bapak yang senang nongkrong berjam-jam di lapo tuak, makan malam keluarga harus bersama-sama di meja makan, menikmati mie gomak yang khas, dan gengsi seorang bapak dalam berbicara dengan anaknya menjadi beberapa contoh detail kecil yang membuat film ini benar-benar terasa hidup dan realistis. 

Setidaknya seperti itulah kondisi rata-rata keluarga Batak yang saya tahu.

Kemudian pada salah satu adegan di pesta adat yang melibatkan Indra Jegel juga begitu lucu sekaligus tepat. Bagaimana salah panggilan dalam tradisi Batak sangatlah fatal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun