Sebaliknya film ini justru berfokus pada kisah emosional dalam narasi "bagaimana jika" kita bisa berpetualang melintasi berbagai waktu kehidupan di masa silam dan mengetahui segala akar permasalahan dari kekacauan yang mungkin terjadi di masa depan. Tentu saja hal ini membuat The Adam Project juga "aman" dinikmati oleh penonton yang bukan fans sci-fi.
Tak hanya itu, layaknya sebuah surat cinta sang sutradara, Shawn Levy, terhadap film bergenre sci-fi, The Adam Project mengambil banyak referensi pop culture seperti Star Wars, Terminator, dan Back to The Future. Yang lantas ditampilkan dalam berbagai adegan aksi, jenis senjata yang digunakan, ataupun disampaikan secara subtil melalui dialog yang ada.
Itulah sebabnya walaupun tema cerita perjalanan waktu yang diusungnya terasa tak lagi spesial, film ini masih terasa segar dan unik. Membuat kita dimanjakan oleh sajian visualnya sekaligus inti ceritanya yang hangat dan menyentuh.
Apalagi dari sisi petualangannya tentu saja film ini tak perlu diragukan lagi. Mengingat Shawn Levy sudah berpengalaman dalam menyutradarai film aksi petualangan keluarga dalam trilogi Night at The Museum, Real Steel, beberapa episode Stranger Things, dan Free Guy yang juga banyak mendapat respon positif dari para kritikus dan penonton. (Ulasan Free Guy bisa dibaca di sini).
Saya pribadi cukup puas dengan adegan pertarungan yang disajikan di film ini. Koreografinya sangat baik dan mampu memberikan gambaran pertarungan yang intens dan menegangkan. Dan walaupun tak bermandikan visual efek yang gegap gempita, namun porsi antara practical effects dan visual effects di sini cukup imbang sehingga dari segi visual masih terasa aman dan nyaman dipandang.
Oh iya, film ini juga rasanya seperti reuni kecil para aktor yang terlibat dalam film-film Marvel. Sebut saja Ryan Reynolds yang ikonik sebagai Deadpool, Mark Ruffalo si Hulk era MCU, Zoe Saldana sebagai Gamora di Guardians of The Galaxy, dan Jennifer Garner yang pernah mencuri perhatian dalam film Daredevil era Ben Affleck. Dan performa mereka di depan layar tentu tak perlu diragukan lagi.
Apalagi pada momen di mana Ryan Reynolds, Walker Scobell, dan Mark Ruffalo berada dalam satu frame. Chemistry ketiganya begitu hidup dan membuat kita percaya bahwa mereka benar memiliki hubungan ayah dan anak.