Tak bisa dipungkiri bahwa sejak Daniel Craig dipilih memerankan sosok James Bond 15 tahun yang lalu, waralaba 007 seakan diubah ke dalam rasa dan warna baru yang belum pernah ada sebelumnya. Di mana hal tersebut sekaligus menjawab keraguan banyak fans yang sebelumnya sangsi akan performa Daniel Craig pasca berakhirnya era Pierce Brosnan yang ikonik.
Bond era Daniel Craig layaknya sosok Jason Bourne di franchise Bourne yang benar-benar ditampilkan begitu grounded dan believable sebagai seorang special agent kelas dunia. Namun tentunya ciri khas yang ada pada karakter Bond tetap dipertahankan.
Daniel Craig berhasil menyajikan gambaran Bond modern yang berbeda karena kini sang agen rahasia tampak jauh lebih kasar, tak segan untuk menghabisi nyawa musuhnya dengan tangan langsung, dan "tak malu" dalam menunjukkan luka-luka di tubuh pasca pertempuran. Ia seakan me-reset gambaran Bond yang seringnya terlalu "bersih" pasca selesainya pertempuran adu peluru.
Namun di sisi lain, Bond-nya Daniel Craig juga digambarkan sebagai seorang laki-laki yang rapuh dalam balutan maskulinitasnya namun tentunya tetap menjaga gentleman manner yang menjadi ciri khasnya. Karena tak peduli sekeras apapun pertempuran di sekitarnya, Bond tetap tak lupa untuk membukakan pintu mobil bagi wanita yang ada di sisinya. Sebuah gestur sederhana yang menunjukkan valuenya sebagai laki-laki.
Bond juga tetap memiliki selera fashion yang baik, pilihan minuman mahal yang menarik, serta tetap menguasai berbagai hal termasuk menembak, mengendarai helikopter, dan tentu saja memikat para wanita.
15 tahun, 5 film Bond yang berhasil dirilis di era Daniel Craig. Menjadikannya aktor dengan film 007 terbanyak di bawah Sean Connery dan Roger Moore yang sama-sama memiliki 7 film 007.Â
Dimulai dari Casino Royale (2006) yang memperkenalkan Bond era baru hingga akhirnya ditutup oleh No Time To Die yang baru dirilis di Indonesia pada 30 September 2021.
Untuk sebuah film yang menjadi salam perpisahan dari Daniel Craig kepada para fans James Bond di seluruh dunia, No Time To Die memang sangat berhasil mengemasnya ke dalam sajian action-drama yang apik sekaligus padat dan berisi.Â