Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Cobra Kai", tentang Persaingan dan Pelajaran Hidup yang Tak Akan Pernah Usai

10 September 2020   11:13 Diperbarui: 13 September 2020   11:44 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Columbia Pictures via fortune.com

Perguruan Cobra Kai dengan segala brainwashing yang dibangun Kreese memang salah. Namun Johnny sebagai pemuda galau saat itu tidak sepenuhnya salah. Ia hanya berada pada sistem dan pengajaran yang salah yang tanpa ia sadari terus terbawa dalam kehidupan pribadinya bertahun-tahun kemudian setelah Cobra Kai dianggap tidak ada.

Johnny hanya ingin memperbaiki hidupnya, rumah tangganya, dan hubungannya dengan anaknya. Sementara di usia yang sudah tak lagi muda, Johnny justru berada pada satu momen yang pada akhirnya membuka pikirannya tentang apa yang seharusnya dia lakukan. Bahwasanya tujuan hidup dan karate baginya adalah satu benang merah yang tak bisa diputuskan.

Johnny muda di film Karate Kid (1984) |Sumber: Sony Pictures Television via medium.com
Johnny muda di film Karate Kid (1984) |Sumber: Sony Pictures Television via medium.com
Sementara dari karakter Daniel, kita justru mendapatkan sudut pandang baru dari apa yang kita kenal pada film originalnya. Daniel memang pemenang, namun keinginannya untuk terus menang dan menjadi nomor satu justru kerap mengurungnya ke dalam perasaan insecure dan khawatir yang terlalu berlebihan hingga di usia dewasanya.

Daniel justru terasa annoying dan berlebihan di beberapa momen yang mempertemukannya dengan Johnny. Daniel merasa Cobra Kai dan nilai-nilai negatif yang menjadi warisannya akan terus sama sehingga harus dihentikan. Padahal Johnny hanya ingin membuktikan bahwa ia membangun Cobra Kai yang berbeda.

Gambaran sikap kedua tokoh legendaris di usia dewasa yang kontradiktif itulah yang lantas membuat Cobra Kai tampil begitu segar meskipun tetap membawa akar The Karate Kid yang sudah kita kenal. Cobra Kai tampil dengan suasana baru meskipun pemicu konfliknya tidaklah benar-benar baru.

Salah satu adegan di Cobra Kai| Sumber: William Zabka/Sony Pictures Television via Jokeronthesofa.com
Salah satu adegan di Cobra Kai| Sumber: William Zabka/Sony Pictures Television via Jokeronthesofa.com
Pun warna klasik dari The Karate Kid yang kita kenal masih coba dipertahankan lewat soundtracknya yang sangat kental nuansa 80-an nya semisal Back In The Game milik Airborne, You Could Be Mine nya Guns N' Roses, serta Back in Black nya AC/DC.

Berpadu apik dengan kerennya mobil Pontiac Firebird milik Johnny yang kemudian berganti ke Dodge Challenger 2009 di pertengahan musim, maka semakin rock n roll lah suasana yang dibawa serial ini. Klasik, maskulin, namun tetap modern di satu sisi. Visual yang tentu sangat menarik!

Sumber: Sony Pictures Television via Slashfilm.com
Sumber: Sony Pictures Television via Slashfilm.com
Dua musim Cobra Kai yang bisa disaksikan di Netflix ataupun Youtube Premium (dalam jangka waktu terbatas sebelum di takedown) ini memang masih berkutat pada persaingan Daniel dan Johnny. 

Hanya saja bukan lagi sekadar persaingan di dalam arena pertandingan. Melainkan lebih ke persaingan ideologi yang tertanam sejak mereka muda yang kemudian mereka turunkan kepada anak muridnya.

Itulah sebabnya pada serial ini karakter remaja masih memiliki peran cukup krusial dalam menggerakkan inti cerita. Meskipun penonton tetap dibawa ke suasana nostalgia lewat cameo karakter-karakter pada film originalnya. Sehingga legacy The Karate Kid masih terjaga lewat karakter gaek dan pendatang barunya.

Sumber: Sony Pictures Television via decider.com
Sumber: Sony Pictures Television via decider.com
Dari sisi Cobra Kai contohnya ada Miguel Diaz (Xolo Mariduena) yang merupakan anak culun pada awalnya, namun jadi terkenal setelah bergabung dengan Cobra Kai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun