Pada era di mana media digital menjadi platform paling ampuh untuk memasarkan produk, kebutuhan akan micro influencer pun lantas kian meroket. Micro influencer dibutuhkan banyak pemilik brand untuk bisa memasarkan produk mereka ke lingkup yang lebih spesifik serta sesuai dengan interest si influencer tersebut.
Hal tersebut tentu saja bertujuan agar produk yang ditawarkan bisa tepat sasaran bahkan lebih baik lagi memungkinkan terjadinya transaksi yang berulang lantaran telah menemukan pembeli yang potensial.
Namun tentu dibutuhkan orang-orang yang kompeten di bidangnya sebelum akhirnya dipilih sebagai influencer oleh si pemilik brand. Public figure, vlogger, bahkan tak terkecuali blogger, kerap diajak untuk bekerjasama dalam memasarkan suatu produk agar lebih tepat sasaran.
Tak terkecuali untuk para kompasianer yang tinggal dalam satu rumah besar bernama Kompasiana ini. Meskipun Kompasiana merupakan sebuah wadah keroyokan yang berisi banyak blogger, namun tak bisa dipungkiri bahwa Kompasiana adalah media citizen journalism yang juga memiliki nilai lebih untuk memasarkan suatu produk melalui para kompasianer sebagai micro influencer.
Jika boleh diibaratkan, Kompasiana seakan sebuah department store yang menjajakan berbagai produk dengan ragam model dan warna, di mana pembeli yang masuk tinggal memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhannya saat itu.
Tinggal bagaimana caranya mengembangkan peluang tersebut agar bisa diambil oleh si pembeli, sehingga tantangannya kemudian adalah bagaimana kemudian pembeli merasa puas dan aman akan pilihannya.
Peluang dan Tantangan bagi Kompasianer
Bagi penulis yang pernah beberapa kali bekerjasama dalam pendistribusian marketing content di Kompasiana sebagai exclusive writer, hal tersebut adalah pengalaman sekaligus kesempatan yang cukup berharga. Pun menjadi peluang untuk mendulang keuntungan sekaligus tantangan baru dalam penulisan.
Disebut keuntungan karena "ongkos" dari menulis konten eksklusif tersebut bisa dibilang cukup oke secara jumlah, pun terhitung cepat proses pencairan dananya. Jadi, fee dari kegiatan menjadi exclusive writer Kompasiana tentu saja bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah uang tabungan atau sekadar menambah uang jajan.
Disebut tantangan karena tawaran kerjasama yang diberikan Kompasiana dan pemilik brand mengharuskan kita menulis sesuai dengan brief yang diberikan. Di mana hal tersebut terkadang berada di luar "zona nyaman" penulisan kita.