Ya karena pakaian wanita Amerika zaman itu yang notabene belahan dadanya sedikit terlihat mungkin yang jadi alasan. Padahal model pakaian pun bagian dari sejarah.Â
Hmm..alasannya klasik yha~
Ternyata Tidak Enak
Telkom, Kominfo, dan Netflix yang masih terus berlanjut dari tahun 2016 hingga kini sejatinya mengerucut kepada 2 permasalahan utama yaitu sensor dan pembatasan konten yang beredar di Indonesia.Â
Kisruh PT.Dengan isu pajak kemudian menjadi isu pelengkap dan penguat untuk semakin "melemahkan" Netflix yang kini mulai digandrungi masyarakat Indonesia.
Nah, mengenai sensor sampai saat ini memang belum berlaku di platform Netflix. Namun setidaknya kita bisa merasakan dahulu bagaimana efek sensor tersebut terhadap kenikmatan menonton secara utuh lewat OTT platform yang disebutkan sebelumnya yaitu Hooq, Cathcplay+, dan Vidio. Dan ternyata memang tidak enak menonton dengan sensor lebay seperti itu.
Selama ini saya pribadi masih memberikan toleransi terhadap sensor berupa blur di bagian tubuh tertentu apabila tayangan tersebut tampil di stasiun tv reguler ataupun jaringan tv cable yang saat ini penetrasinya sudah semakin luas dan menjangkau banyak golongan.Â
Hanya saja, hal ini pun sejatinya sudah cukup mengganggu ketika beberapa kali masuk ke ranah bioskop. Dan semakin mengganggu lagi ketika pada akhirnya turut masuk ke layanan streaming.
Padahal seharusnya layanan streaming menjadi platform paling pas untuk menikmati tayangan tanpa sensor. Karena selain kita sudah membayar biaya berlangganan, kita pun harus memiliki koneksi internet yang memadai untuk menikmati tayangannya dengan nyaman.Â
Dengan dua hal ini saja seharusnya penikmatnya sudah terfilter dengan sendirinya. Karena artinya berlangganan OTT Platform sama saja harus mengeluarkan kocek sedikit lebih banyak.
Apalagi kemudian ditambah dengan fitur parental control seperti pada Netflix dan Catchplay+ yang harus memasukkan kode tertentu untuk menikmati film dengan rating dewasa, seharusnya sudah cukup aman terkait tambahan filtering aksesnya.
Lantas, kenapa harus diblur kalau untuk mengaksesnya saja si pengguna harus melewati tahapan "filtering" yang cukup banyak itu?