Cinta adalah anugerah bagi setiap orang. Sedangkan jatuh cinta adalah sebuah keajaiban dari Tuhan yang mengizinkan dua insan untuk bertemu, mengenal bahkan mengarungi bahtera kehidupan bersama-sama, meskipun kadang dipertemukan dalam situasi yang tidak terduga.
Siapapun tentu menginginkan sebuah kisah cinta yang sempurna layaknya kisah dongeng putri dan pangeran.Â
Kalaupun tidak sempurna, setidaknya setiap orang bisa mengubah hal buruk yang dimiliki pasangan menjadi suatu hal spesial yang kemudian membuatnya layak untuk dicintai.
Begitupun dengan Nicole(Scarlett Johansson) dan Charlie(Adam Driver), sepasang suami istri yang memberikan monolognya masing-masing yang menjelaskan dengan sangat manis poin-poin negatif dan positif pasangannya dan mengapa hal tersebut menjadi alasan untuk mereka saling mencintai satu sama lain.
Charlie yang pemberani, bertanggung jawab sebagai ayah, rajin namun sedikit cuek dengan gaya berpakaiannya dilengkapi oleh Nicole yang periang, ramah, namun sedikit berantakan dalam mengurus rumah.Â
Ya, sebuah pasangan yang nampak serasi, hangat dan saling melengkapi hingga tampak seperti role model keluarga modern.
Enggan mereka ucapkan di hadapan konsultan pernikahan yang sedang mencoba memperbaiki hubungan pernikahan mereka yang sedang berada di ujung tanduk.
10 tahun pernikahan mereka sebenarnya berjalan cukup baik. Berangkat dari bawah, kini mereka sudah bisa menikmati hidup layak bersama anak semata wayang mereka, Henry(Azhy Robertson).Â
Berkat kesuksesan Charlie membangun teater bekerja sama dengan Nicole sebagai aktrisnya.
Namun Nicole yang keras kepala dan depresi dengan "keterbatasan" ruang geraknya, lantas tak memperoleh titik temu dalam menghadapi Charlie yang juga keras kepala dan ambisius.Â