Tentu kita sepakat bahwa selama 1 dekade terakhir, Frozen menjelma menjadi cerita Disney Princess yang begitu dicintai dan diminati oleh banyak anak-anak.Â
Bahkan Frozen yang dirilis di tahun 2013 silam, sukses membuat para orangtua was-was karena merchandise bertema Frozen dalam bentuk apapun selalu diminati oleh anak-anak dan harganya sendiri terkadang tidak ramah untuk kantong.
Setidaknya ada 4 faktor utama yang penulis tangkap terkait mengapa Frozen bisa menjadi film animasi yang begitu diminati oleh anak-anak. Kualitas animasi yang luar biasa, cerita Princess yang berbeda, lagu yang catchy dan menyenangkan serta karakter Elsa dan Anna yang begitu khas dan mudah diingat oleh anak-anak.
Keempat hal itulah yang membuat Frozen lantas begitu fenomenal, yang mungkin saja tidak pernah disadari sebelumnya oleh Chris Buck dan Jennifer Lee sebagai 2 nakhoda di belakang layarnya.Â
Fairytale yang terinspirasi dari Snow Queen-nya Hans Christian Andersen tersebut lantas menjadi tontonan wajib bagi anak-anak dan Let it Go sebagai original song-nya berperan layaknya lagu kebangsaan anak-anak di seluruh dunia.
Tentu rasanya tidak perlu membuat sinopsis untuk tulisan kali ini. Namun tentunya, penulis akan mencoba membahas film ini dari sisi lain yang kemudian akan terbagi ke dalam beberapa sub bahasan. Dan tulisan ini tentunya akan mengandung banyak spoiler.
Disney dengan Detailnya yang Semakin Menawan
Kualitas animasi luar biasa yang dihasilkan Disney jelas terlihat melalui tiga detail menawan yang ditampilkan pada Frozen 2.
Yang pertama melalui landscape Arendelle yang memukau di mana atmosfer desa benar-benar tergambar hidup melalui efek air, angin dan sinar matahari yang realistis. Tampilan latar surealis 'the unknown' pun juga cukup mencuri perhatian karena begitu magis dan mistis di satu sisi.