Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

#ReleaseTheSnyderCut di Tengah Kebutuhan dan Keharusan yang Kini Menemukan Momentumnya

12 November 2019   08:48 Diperbarui: 15 November 2019   17:23 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Warnes Bros via Businessinsider.in

Jika ada yang bingung dengan judul tulisan yang mengandung tagar ini, cobalah main sebentar ke laman Twitter dan ketikkan tagar tersebut. Ya, Anda pasti akan menemukan banyak konten yang berhubungan dengan film Justice League yang dirilis di tahun 2017 silam.

Tagar ini sempat jadi trending topic dunia sekitar 2 hari yang lalu yang lantas menjadi semacam bukti terkait rasa haus para fans DC terhadap film Justice League "sebenarnya" yang mereka idam-idamkan.

Adalah sutradara Zack Snyder yang pertama kali ditunjuk oleh studio Warner Bros untuk menahkodai film ini di tahun 2017 silam. Di mana sekaligus menjadi lanjutan atas dua film ambisius yang dibesutnya yaitu Man of Steel dan Batman V Superman: Dawn of Justice.

Zack, yang melalui Man of Steel -ya berhasil membuka semesta DC yang kemudian kita kenal sebagai DC Extended Universe, lantas memiliki ide kreatif yang membuat DCEU tampil berbeda karena lebih dewasa, kelam, dan kental akan nuansa pencarian jati diri para adisatrianya. 

Hal itu jugalah yang lantas tetap dipertahankan pada film-film DCEU lainnya yaitu Suicide Squad dan Wonder Woman.

Zack Snyder (Sumber gambar: Warnes Bros via inverse.com)
Zack Snyder (Sumber gambar: Warnes Bros via inverse.com)
November 2017 pun kemudian dipilih menjadi bulan penayangan Justice League. Film yang lantas diproyeksikan sebagai kulminasi atas ide-ide Snyder terhadap Trinitas DC (Batman, Superman, Wonder Woman) sekaligus pembuka jalan bagi proyek solo DC lainnya di masa depan.

Namun sebuah kabar duka yang menyelimuti keluarga Zack Snyder di bulan Maret 2017, lantas menjadi sumber dari segala perombakan total yang dilakukan studio untuk DCEU. Kematian sang anak lantas sangat membuat Zack Snyder terpukul.

Snyder memang butuh waktu untuk bisa menenangkan dirinya sebelum kembali duduk di kursi sutradara untuk menyelesaikan film yang konon sudah mencapai 70% itu. Namun alasan deadline produksi lah yang lantas membuat studio kemudian menggantinya dengan Joss Whedon (Avengers,Avengers: Age of Ultron).

Kritikan terkait kelamnya tone pada film-film DCEU dan nilai pedas dari kritikus itulah yang pada akhirnya juga memengaruhi kepercayaan studio pada visi Snyder. Sutradara diganti, maka visi pun berganti. Dan sudah pasti, reshoot pun dilakukan demi memenuhi visi sang sutradara baru.

Ray Fisher, aktor yang adegannya paling banyak dibuang (Sumber gambar:screenrant.com)
Ray Fisher, aktor yang adegannya paling banyak dibuang (Sumber gambar:screenrant.com)
Proses reshoot beberapa adegan itulah yang pada akhirnya membuat film ini dirilis dengan hasil yang berbeda, pun dengan budget yang jadi membengkak 2 kali lipat. 

Whedon yang jauh lebih slengean jelas cukup mengubah penggambaran karakter yang sudah dibangun cukup solid oleh Snyder melalui jokes yang dibentuk hampir mirip dengan apa yang dilakukannya di Avengers.

Pun durasi yang konon 3,5 jam di tangan Snyder, dipangkas hingga menjadi 2 jam saja. Dan tone kelam yang dirilis pada trailer awal, sejatinya juga diganti dengan tone yang lebih terang pada saat versi bioskopnya dirilis.

Justice League jelas tidak pernah menunjukkan visi sebenarnya. Dan fans tidak suka itu. Fans butuh Snyder dan penyelesaiannya atas apa yang sudah dibangunnya lewat Man of Steel.

Bagi anda yang baru tahu, sedikit cerita di atas semoga bisa membantu memberikan gambaran terkait hebohnya tagar #ReleaseTheSnyderCut yang menggema di media sosial khususnya Twitter. 

Kampanye yang sejatinya sudah dilakukan sejak rilis Justice League di tahun 2017 dan kemudian timbul tenggelam di tahun lalu, hingga kemudian mencapai momentumnya di tahun ini.

Penulis sendiri lantas mencoba untuk membahas fenomena ini dan memberikan opini pribadi terkait mengapa #ReleaseTheSnyderCut menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan bagi banyak pihak. Sebuah kampanye yang membuat Justice League menjadi cult movie yang memiliki fanbase luar biasa.

Sumber gambar: Warnes Bros via Businessinsider.in
Sumber gambar: Warnes Bros via Businessinsider.in
Penulis pun merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang membela visi Snyder. Suka dengan konsep trinitas DC yang dibangunnya dan percaya bahwa DCEU sejatinya bisa memberikan sesuatu yang lebih berharga hingga bertahun-tahun ke depan, andai saja visi Snyder tidak dihentikan seperti itu.

Penulis sangat yakin karena apa yang dibentuknya pada Watchmen, 300, dan Sucker Punch sudah menunjukkan bahwa Snyder adalah sutradara yang spesial. 

Jika 300 terlalu ringan dan Sucker Punch cenderung kacau, maka Watchmen menjadi semacam showcase atas visionernya seorang Zack Snyder. Betapa film-filmnya selalu mampu mengkombinasikan cerita berat ke dalam visualisasi yang unik dan menggugah.

Dan berikut poin-poin yang penulis rangkum mengenai mengapa gerakan ini memang dirasa perlu untuk diwujudkan oleh studio Warner Bros. Bahkan bukan hanya perlu, melainkan juga sebuah keharusan.

Bukan Hanya Sekadar tentang Siapa yang Lebih Baik

Salah satu footage Justice League yang hilang (Sumber gambar: Warnes Bros via reddit.com)
Salah satu footage Justice League yang hilang (Sumber gambar: Warnes Bros via reddit.com)
Merilis film Justice League versi Snyder Cut jelas bukan hanya sekadar membuktikan visi siapa yang bekerja lebih baik untuk film ini. Bukan tentang Whedon ataupun Snyder. Ini murni untuk menunjukkan kepada fans sebuah blueprint film yang sejatinya mereka nantikan.

Karena tak bisa dipungkiri, sejak pertama kali proyek ini diumumkan lengkap dengan deretan cast dan logo awal yang begitu memorable, Justice League memang ditunggu-tunggu sebagai bagian dari saga Snyder. 

Tak perlulah melihat hasil Rotten Tomatoes yang tak pernah "ramah" dengan film-film Snyder, DCEU memang sudah memiliki penikmatnya tersendiri tak peduli bagaimana hasil kritikan terhadap film-filmnya.

That's what the whole movement is about. It's not about finishing the film, it's about showing the fans of Zack's universe established in MoS and BvS the more accurate representation of where the story was supposed to go.-Jay Olivia (Cinemablend.com)

Maka ketika proses reshoot dilakukan Joss Whedon yang memakan banyak korban berupa potongan adegan, para fans pun merasa tidak terima. Karena mereka seperti mendapatkan film yang bukan menjadi keinginan mereka.

Jika dianalogikan kurang lebih sama seperti ketika kita memesan nasi goreng babat tapi justru diberikan nasi goreng ikan asin. Tak peduli mana yang ternyata memiliki rasa lebih enak, makanan yang datang sesuai pesanan kitalah yang tentunya paling ditunggu.

Kemunculan 'darkseid' yang juga dihilangkan (Sumber gambar: revengeofthefans.com)
Kemunculan 'darkseid' yang juga dihilangkan (Sumber gambar: revengeofthefans.com)
Jadi, sudah jelas bahwasanya merilis Snyder Cut entah dalam format DVD ataupun konten streaming adalah kebutuhan bagi para fansnya. Entah kapan hal itu akan terwujud, namun yang pasti aspirasi para fans tak boleh didiamkan begitu saja oleh WB.

Karena seperti yang diucapkan oleh storyboard artist film ini, Jay Olivia, penonton tak akan peduli terhadap editing film yang masih mentah dan belum selesai. 

Penonton khususnya fans, hanya ingin penceritaan akurat yang ada di pikiran Snyder. Sebelum kemudian dipotong dengan brutal dan menggiring film ini ke dalam narasi yang sangat berbeda.

Sejarah yang Berulang

Sumber gambar: Warnes Bros via Amazon.co.uk
Sumber gambar: Warnes Bros via Amazon.co.uk

Pada dasarnya kejadian seperti ini mengingatkan kita pada film Superman II yang diperankan oleh mendiang Christopher Reeve di tahun 1980 silam. Sebuah sekuel yang menjadi lanjutan atas kesuksesan film Superman di tahun 1978.

Seperti diketahui, fim ini pada awalnya disutradarai oleh Richard Donner, yang lantas di pertengahan syuting tahun 1977, dirinya kemudian digantikan oleh Richard Lester. 

Penggantian yang tak hanya berfungsi untuk menyelesaikan proyek filmnya, namun juga harus merombak sebagian besar adegan penting karena perbedaan visi sutradara, tentunya dengan proses syuting ulang.

Meskipun film ini kemudian tetap bagus di mata kritikus, namun fans tetap menginginkan adanya versi Richard Donner Cut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal ini tak lain guna memberikan para fans sebuah film yang mereka nantikan sedari awal. 

Tak peduli masih ada adegan yang berupa storyboard, cgi belum selesai atau adegan lain yang masih dalam bentuk mentah.

WB akhirnya memang merespon keinginan fans. Hanya saja versi Richard Donner baru benar-benar dirilis bertahun-tahun kemudian, tepatnya di tahun 2006, ketika perilisan film Superman Returns.

Hal ini tentu saja berhasil memuaskan rasa ingin tahu fans akan versi blueprint film tersebut. Meskipun harus menunggu hingga puluhan tahun kemudian. Dan sejarah yang nampak berulang pada kasus Justice League ini, hendaknya bisa menjadi pertimbangan bagi WB untuk memberikan fans service yang terbaik di mana tentunya kali ini tanpa harus menunggu lama seperti Richard Donner Cut.

Gerakan Masif dari Para Aktor
Gerakan #ReleaseTheSnyderCut sejatinya juga didukung oleh aktor yang terlibat di film ini. Seperti Jason Momoa yang memposting foto dirinya menusuk Steppenwolf pada pertarungan final, yang lantas digantikan adegan lain pada versi theatrical release-nya. Karena konon adegan finalnya jauh lebih megah karena benar-benar memanfaatkan teamwork dari para Justice League.

Pun dengan Ray Fisher si pemeran Cyborg, yang juga memberikan komentarnya di media sosial terkait porsi penampilannya yang seharusnya. 

Seperti kita tahu, Cyborg dan backstorynya adalah salah satu contoh dari brutalnya potongan adegan pada versi theatricalnya. Sehingga praktis pada versi reshoot Whedon, Cyborg hanya tampil sebagai pelengkap tanpa punya backstory kokoh yang membuatnya terasa hambar penokohannya.

"When you overhear your dean refer to your mom as "Mrs." instead of "Dr." and you know he's about to get DESTROYED!" - Ray Fisher

Karakter Iris (Sumber gambar:digitalspy.com)
Karakter Iris (Sumber gambar:digitalspy.com)
Selain itu, foto-foto lain yang menunjukkan karakter Iris sebagai love interest Barry Allen alias The Flash, juga muncul secara bebas di internet. Adegan ini yang seharusnya menjadi adegan emosional yang dibutuhkan sebagai penggerak berbagai karakternya, lantas dibuang begitu saja.

Sumber gambar: Cosmicbook.news
Sumber gambar: Cosmicbook.news
Pun adegan pembicaraan Lois Lane dan Martha Kent yang di meja makan apartemen yang visualisasinya begitu menggugah itu juga kemudian dihapus. 

Apalagi, konon di adegan ini juga muncul penampilan perdana dari sosok Martian Manhunter seperti apa yang ditunjukkan pada storyboard yang diunggah Snyder di sosial media Vero miliknya. Menarik bukan?

Tak hanya itu, Rob Liefield si kreator Deadpool juga turut mendukung adanya versi Snyder Cut yang kelak akan dirilis oleh Warner Bros. Karena ia masih percaya bahwa visi Snyder sejatinya memang mampu memberikan warna berbeda bagi DCEU dan membuat DCEU tampil sebagai antitesis dari MCU.

Snyder Cut dan HBO MAX

Sumber gambar: Cnet.com
Sumber gambar: Cnet.com
Jika kemudian ada pertanyaan mengenai harus atau tidaknya versi Snyder Cut dirilis, maka penulis mengatakan bahwa versi ini harus segera dirilis.

Karena bukan hanya akan mendapatkan backstory yang lebih kokoh khususnya pada karakter penjahat, Steppenwolf, fans dan penonton pun akan mendapatkan penceritaan lengkap tentang berbagai karakter yang nampak "kehilangan hati" pada versi syuting ulang Whedon.

Snyder Cut juga nampak menjadi komoditas paling seksi bagi WB sekaligus kartu AS untuk membuat setiap orang aware dengan kehadiran produk baru HBO yaitu HBO MAX. 

Karena seperti kita tahu, layanan streaming HBO MAX yang akan dirilis di tahun depan akan memiliki katalog film dan serial Warner Bros paling lengkap yang tak akan ditemui di platform streaming manapun nantinya.

Black suit superman yang dihilangkan pada versi teatrikal nya (Sumber gambar: Warnes Bros via geektyrant.com)
Black suit superman yang dihilangkan pada versi teatrikal nya (Sumber gambar: Warnes Bros via geektyrant.com)
Karena entah gerakan #ReleaseTheSnyderCut memang telah mencapai momentumnya sendiri atau dibuat sebagai bagian dari kampanye marketing WB & HBO, namun yang pasti merilisnya ke dalam DVD atau streaming platform HBO MAX nampak menjadi pilihan cerdas sekaligus bijak.

Bijak, karena studio tak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk penayangan ulang di bioskop. Karena budgetnya bisa dialokasikan ke dalam bentuk lain semisal produksi keping DVD atau blu-ray collector's edition secara terbatas untuk Snyder Cut ini.

Cerdas, karena Snyder Cut tentu saja bisa memanfaatkan momen dari kontroversi yang menjadi trending topic dunia selama beberapa hari ini. Kontroversi yang akan menggiring rasa penasaran orang-orang ke dalam bentuk pengaktifan langganan streaming HBO MAX.

Brand awareness dapat, keuntungan finansial pun dapat

Penutup

Sumber gambar: Snydercut.com
Sumber gambar: Snydercut.com
Entah Snyder Cut akan benar-benar terealisasikan atau tidak, namun yang pasti hype ini menjadi salah satu cult movement terbesar sepanjang sejarah film Hollywood. 

Membuatnya menjadi semacam sejarah sekaligus legenda bahwasanya DCEU pernah benar-benar ada sebagai versi alternatif dari narasi superhero yang selama ini kita kenal melalui MCU.

DCEU yang tone-nya lebih kelam, realistis dalam penggambaran jati diri sang superhero, dan memiliki komplektisitas cerita yang luar biasa, tentu membuatnya jauh berbeda dengan MCU yang cenderung terang, fun, dan ringan. 

DCEU membuat para penonton dewasa menikmati film superhero sebagai tontonan yang pas bagi mereka. Meskipun tentu saja tidak pas bagi para kritikus.

Dan entah tulisan ini akan berakhir sebagai salah satu unpopular opinion atau justru kebalikannya, namun saya pribadi tetap akan berada pada jalur yang sama dengan apa yang sudah saya yakini sejak dulu. Bahwasanya #ReleaseTheSnyderCut harus segera direalisasikan demi kemaslahatan para pecinta DC Trinity, heuheuheu.

Legenda bernama Snyder Cut yang membuat setiap orang, tak hanya fans, menjadi ikut penasaran dan larut dalam berbagai teori konspirasinya.

Lantas bagaimana dengan anda? Mendukung rilis versi Snyder Cut kah atau tidak?

Salam Kompasiana.

Referensi1, referensi2, referensi3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun