Namun kemudian film ini sedikit menarik ke belakang dan memberikan backstory tentang apa yang sebenarnya menyebabkan Joshua begitu berani dan nekat melawan pemerintahan Tiongkok yang dikenal diktator. Seorang remaja kurus berkacamata dan berusia 14 tahun pada saat itu, yang pada awalnya tidak dianggap apa-apa kemudian dengan segera menjadi ancaman nyata bagi pemerintahan.
Kurikulum baru di tahun 2012 yang mengharuskan siswa Hong Kong mempelajari nasionalisme ala Tiongkok lah yang mengawali segala aksi yang dilakukan Joshua kemudian.
Memang, sejak Tiongkok mengambil alih Hong Kong dari Inggris, sedikit demi sedikit Tiongkok mulai memasukkan paham komunisme mereka yang dimulai dari strata terkecil yaitu edukasi di sekolah.
Sementara Hong Kong yang cenderung liberal dan terbiasa dengan kehidupan ala barat, tentu saja khawatir dan mencoba untuk menolak penetrasi yang dilakukan oleh Tiongkok.
Setelahnya, kita tahu bahwa Joshua Wong kemudian menginspirasi banyak gerakan perlawanan lainnya terhadap pemerintahan Tiongkok, termasuk The Umbrella Movement tahun 2014 yang menarik ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang untuk turun ke jalan dalam gelombang protes yang memakan waktu kurang lebih 3 bulan.
Dan tentunya menjadi inspirasi atas protes besar di bulan Juni 2019 lalu yang juga kembali melumpuhkan pusat kota Hong Kong, meskipun pada saat itu Joshua baru saja keluar dari penjara.
Namun diluar segala rekaman aksi protes dan kontroversi yang menyertainya, sejatinya film dokumenter ini mengandung pesan yang baik bagi generasi muda yang ingin melakukan aksi penyampaian pendapat jika kemudian ditemukan hal-hal yang kurang baik dari sebuah sistem pemerintahan.
Apa saja itu? Berikut poin-poinnya;
Anak Muda Juga Bisa Memberikan Pengaruh Dahsyat
Bahkan seperti di Hong Kong, anak-anak muda yang kala itu bahkan belum menyentuh usia 17 tahun, bisa menunjukkan bahwa segala sikap apatis dari masyarakat bisa diruntuhkan dengan aksi nyata yang mereka lakukan.