Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama FEATURED

Rasisme dan Ketidakadilan yang Menutupi Kebenaran dalam Film "When They See Us"

29 Juli 2019   14:37 Diperbarui: 3 Juni 2020   08:46 4625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Metro.co.uk
Sumber: Metro.co.uk
Begitupun dengan Raymond Santana yang pasca keluar dari penjara mengalami ketidakstabilan emosi dan krisis kepercayaan diri, di mana pada akhirnya menuntunnya melakukan tindak kriminal lain. 

Dan tak lupa, kondisi dan sisi emosional tiap keluarga dari mulai memperjuangkan keadilan selama proses sidang hingga akhirnya harus menerima kenyataan bakal ditinggal anak-anak mereka ke dalam penjara, juga turut disematkan Ava dalam serial ini. Sehingga kita pun bisa mendapatkan dua sudut pandang yang lebih luas. 

Yang pertama dari sudut pandang korban di dalam penjara dan yang kedua dari sudut pandang keluarga korban yang mengalaminya. Marah dan resah namun di satu sisi tak punya kekuatan untuk melawan kekuasaan, menjadi konflik yang timbul dari para orangtua yang tentunya sangat menguras emosi.

Sejatinya masih banyak hal lain terkait penggambaran sisi emosional yang terbentuk ketika seseorang mengalami salah tangkap dan perlakuan diskriminatif, apalagi dialami oleh anak-anak di bawah umur. 

Namun dengan cerdasnya, Ava DuVernay meramunya dengan tambahan unsur melodrama yang kuat sehingga perasaan sedih, terluka, kesal dan marah kala melihat deretan ketidakadilan tersebut mampu memainkan emosi penontonnya dengan sangat baik bahkan tak dipungkiri bisa memancing air mata untuk keluar.

Sebuah Kecacatan Proses Hukum dan Statement Sembarangan Donald Trump

Sumber: Deadline.com
Sumber: Deadline.com
Film ini pun sejatinya menyoroti kecacatan proses hukum yang pada akhirnya menghasilkan sebuah keputusan yang tak hanya merugikan korban, namun juga menghancurkan reputasi aparat penegak hukum di AS kala itu.

Anak-anak tersebut dipaksa agar kasus sang pelari bisa segera terselesaikan, karena polisi sendiri kesulitan mendapatkan informasi dari korban yang hilang ingatan pasca kejadian tersebut. Mereka dipaksa hanya karena mereka remaja kulit hitam yang mendapatkan stereotip kriminal oleh penduduk Amerika bahkan dunia saat itu.

Sumber: Washingtonpost.com
Sumber: Washingtonpost.com
Meskipun tak ada sosok "penjahat utama" dalam serial ini, namun tak bisa dipungkiri sosok jaksa penuntut Elizabeth Lederer (Vera Farmiga) dan kepala kejahatan seks di kantor kejaksaan Distrik Manhattan, Linda Fairstein(Felicity Huffman), menjadi dua orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas keputusan memenjarakan anak-anak tak bersalah ini.

"The truth came out, the truth came out" -Antron McCray-

Bahkan ketika Matias Reyes mengakui perbuatannya tepat ketika Korey Wise memasuki masa penahanannya di tahun ke-14, kedua wanita tersebut tetap mencoba membuat propaganda bahwa Matias adalah salah satu anggota Central Park Five yang kabur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun