Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Annabelle Comes Home", Spin-off yang Memperkuat Pondasi Semesta Conjuring

27 Juni 2019   11:41 Diperbarui: 27 Juni 2019   19:19 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annabelle(2014) sempat menjadi film spin-off yang cukup ditunggu kala itu karena masih masuk dalam euforia The Conjuring yang dirilis setahun sebelumnya. Meskipun pada akhirnya mendapat kritikan negatif, Annabelle nyatanya menjadi pemain penting dalam semesta Conjuring berkat pundi-pundi yang berhasil diraih sebesar 300 Juta-an USD hanya dengan budget sebesar 6,5 Juta USD.

Sekuelnya yang dirilis setahun setelah The Conjuring 2(2016), Annabelle: Creation, kemudian memperbaiki kualitas filmnya menjadi lebih fun dan menyeramkan, hingga mendapat pujian dari para kritikus. Bahkan Creation kemudian juga menjadi tren penggunaan lonceng tradisional di film-film horor yang muncul kemudian, termasuk di Indonesia.

Dengan budget yang meningkat 2 kali lipat dari film pertamanya, Annabelle: Creation juga masih meraih perolehan raksasa dengan nilai yang tak jauh beda dari film pertamanya.

Slashfilm.com
Slashfilm.com
Kesuksesan Annabelle juga nyatanya menuntun spin-off Conjuring lain yang juga begitu diantisipasi yaitu The Nun(2018) dan The Curse of La Llorona(2019). Namun sayang, kedua film tersebut dianggap cukup mengecewakan dari segi kualitas (padahal saya pribadi suka dengan La Llorona), meskipun masih mempertahankan unsur kengerian khas semesta Conjuring. 

Dan tak lupa, masing-masing film tersebut juga memperoleh pendapatan raksasa yaitu sebesar 350 Juta USD dan 121 Juta USD dengan budget masing-masing hanya sebesar 22 Juta USD dan 9 Juta USD.

Lantas, Annabelle pun kemudian melanjutkan petualangannya di tahun ini lewat Anabelle Comes Home yang nyatanya memiliki kualitas cukup baik. Bahkan Comes Home seakan "menyelamatkan" wajah semesta Conjuring setelah 2 film sebelumnya dianggap cukup mengecewakan.

Sinopsis

Screengeek.com
Screengeek.com

Yang membuat Anabelle Comes Home begitu mengasyikkan untuk ditonton adalah karena film ini menyajikan sebuah petualangan seru bak di dalam rumah hantu. Sederhana penyajiannya karena hanya berkutat di satu rumah saja.

Annabelle Comes Home membawamu kembali untuk mengingat sebuah kejadian penting dalam film The Conjuring dan sempat di mention kembali pada film Annabelle. Yaitu tentang bagaimana si boneka Annabelle terkutuk itu diceritakan dibawa ke rumah Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren(Vera Farmiga) untuk menghindari gangguan yang lebih membahayakan lagi.

Tertutup dalam kotak kaca yang sudah diberkati oleh pendeta, boneka Annabelle yang berisi kekuatan jahat nan kuat itu pun aman di dalam ruang artifak Warren, asal tak ada yang membukanya. Namun ketika Ed dan Lorraine pergi meninggalkan sang anak yang masih berusia 10 tahun, Judy(McKenna Grace), bersama babysitternya, Marry Ellen(Madison Iseman), semua kedamaian itu pun berubah.

Forbes.com
Forbes.com
Kedatangan sahabat Marry Ellen, Daniela(Katie Sarife), ke rumah keluarga Warren kemudian menjadi pangkal dari segala masalah yang muncul. Keingintahuannya seputar dunia astral pada akhirnya menuntunnya pada tindakan ceroboh yang merugikan di dalam ruang artifak keluarga Warren yang dipenuhi oleh berbagai roh jahat.

Maka bukan hanya melepaskan iblis kuat dalam rumah tersebut, rumah keluarga Warren pun kini bagaikan rumah berhantu yang siap meneror di tiap sudutnya. Dan boneka Annabelle menjadi kunci penting atas kejadian supranatural yang begitu mengerikan tersebut.

Petualangan 1 Setengah Jam yang Seru

Slashfilm.com
Slashfilm.com
Menyaksikan Annabelle Comes Home tak ubahnya memasuki wahana rumah hantu yang seru dan mendebarkan. Begitu menyenangkan untuk disaksikan dikarenakan plotnya yang cukup sederhana dan tak bertele-tele.

30 menit pertama film ini lebih difokuskan kepada pembentukan karakter Judy, Marry Ellen dan Daniela. Dengan Ed dan Lorraine yang hanya muncul sesaat, untuk sekadar menegaskan posisi sentralnya dalam semesta Conjuring. Dan 60 menit sisanya kemudian diperuntukkan untuk pembangunan nuansa teror sedikit demi sedikit. 

Usatoday.com
Usatoday.com
Ya, dengan cerdasnya sutradara Gary Dauberman (penulis naskah The Nun, Annabelle: Creation) membangun nuansa terornya dengan sabar, mulai dari yang paling ringan hingga puncak teror yang menjadi klimaks di akhir kisah, alih-alih membombardirnya sedari awal. Deretan jumpscare memang masih muncul, namun tak begitu sering layaknya The Curse of La Llorona misalnya.

Dengan gaya penceritaan teror yang cenderung slow pace, efek samping film ini memang jadi nampak kurang menyeramkan. Namun pembangunan suasana mencekam secara bertahap itulah yang membuat suasana creepy dan tak nyaman di sepanjang film mampu terbangun apik. Ya, mungkin mirip-mirip dengan apa yang dibangun dalam Insidious.

Cinemablend.com
Cinemablend.com
Namun, banyaknya hantu yang muncul menyebabkan peran Annabelle cukup terabaikan di film ini. Kemunculannya bisa dibilang hanya di awal dan akhir, dengan pertengahan kisahnya justru diisi oleh berbagai hantu lain yang bergantian muncul. Annabelle justru menghilang sesaat di filmnya sendiri.

Hal ini bukan hanya membuat jalan cerita utamanya jadi sedikit terabaikan, namun juga menghilangkan esensi judul Annabelle itu sendiri. Namun, layaknya Annabelle yang memang pada awal film dijelaskan sebagai mercusuar bagi hantu-hantu kuat lain untuk datang mengelilingi, nampaknya boneka tersebut memang hanya dituntut untuk "berperan" seperti itu.

Washingtonpost.com
Washingtonpost.com
Kombinasi antara debut penyutradaraan Gary Dauberman dengan pemain lama di semesta conjuring yaitu Michael Burgess di sisi sinematografi dan Joseph Bisara di departemen musik, tentu saja membawa andil besar dalam membangun suasana keseluruhan film ini. 

Masih memberikan nuansa yang sama berkat tone film dan scoring khas semesta Conjuring, berbagai teror mencekamnya lantas dipadukan dengan berbagai gimmick 70-an garapan production designer Jennifer Spence yang fun dan artistik. 1 setengah jam film ini begitu seru untuk diikuti.

Spin-off yang Memperkuat Pondasi Semesta Conjuring

Joblo.com
Joblo.com

Bulan ini sejatinya kita disuguhi 2 film spin-off yang sama-sama memiliki basis fans yang cukup besar yaitu MIB: International(baca disini) dan Anabelle Comes Home. Namun bedanya, MIB cenderung menjadi spin-off yang sekaligus ingin melepaskan diri dari bayang-bayang duet Tommy Lee Jones dan Will Smith. 

Sementara Anabelle justru menjadi semacam pondasi yang semakin mengokohkan semesta Conjuring, lengkap dengan berbagai konflik dan karakter yang memungkinkannya untuk dibuat ragam penceritaan baru di masa depan.

Setidaknya ada 2 hal yang memungkinkan pengembangan kisah semesta Conjuring ke depannya. Yaitu karakter utama manusianya dan tentu saja deretan hantu yang muncul di sepanjang film.

Thepeoplemovies.com
Thepeoplemovies.com
Tak seperti Annabelle 1 dan 2 yang mengeksploitasi peran si boneka terkutuk sebagai main character, dalam film ini Annabelle memang hanya menjadi pondasi bagi kelanjutan semesta Conjuring di masa depan.

 Layaknya mercusuar yang sudah dijelaskan di awal, Annabelle Comes Home memang menjadi titik temu bagi hantu-hantu lain yang memang baru diceritakan ala kadarnya di film ini. Pokoknya muncul dulu saja hantunya di film ini, detail latar belakangnya nanti belakangan. Mungkin kurang lebih seperti itu.

Screengeek.net
Screengeek.net
Ferryman, Hellhound, Maryville Cemetery, The Bride, hingga Devil yang menyerupai Lucifer merupakan beberapa hantu yang muncul dan memungkinkan untuk dibuatkan spin-off ke depannya. Belum lagi artifak-artifak antik dari berbagai negara seperti Samurai Jepang, yang mungkin akan menjadi strategi bisnis baru bagi WB dan New Line Cinema untuk merambah ke kisah urband legend lintas benua.

Strategi yang cukup cerdas bukan?

Penutup

Thefirstpost.com
Thefirstpost.com

Sebagai film yang membawa nama besar franchise horor terpopuler saat ini, Annabelle Comes Home pada dasarnya sudah berjalan dalam trek yang tepat. Tak hanya membawa kisah baru petualangan si boneka terkutuk, namun juga mengokohkan pondasi semesta Conjuring sekaligus mengenalkan berbagai karakter hantu baru yang berpotensi menjadi film horor laris di masa depan.

Memang film ini menurunkan kadar horornya sehingga nampak tak begitu menyeramkan, namun nyatanya film ini tak mengurangi sensasi seru dan mengasyikkan dari sebuah film horor, berkat dinamika konflik yang dibangun apik serta efek kejut yang mampu disajikan dengan cukup efektif. Ya,  meskipun berbagai tindakan bodoh khas film horor masih dipertahankan.

Bagaimana, tertarik menyaksikan? Annabelle Comes Home sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda.

Skor: 7/10

Salam Kompasiana


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun