Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"See You Yesterday", Tentang Rasisme dan Perundungan dalam Latar Perjalanan Waktu

26 Mei 2019   16:27 Diperbarui: 26 Mei 2019   16:33 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep perjalanan waktu nampaknya masih menjadi konsep yang diminati dalam sebuah film. Back To The Future, Terminator bahkan yang terbaru Avengers: Endgame, menggunakan konsep ini dalam membangun narasi kisahnya.

Namun bisa dibilang film-film tersebut tetap dalam tradisi Hollywood yaitu mengedepankan para aktor kulit putih. Lalu bagaimana jika aktor kulit hitam yang menjadi tokoh utama dalam konsep perjalanan waktu ini? Apakah memungkinkan? Dan hal apa yang mendasarinya?

Spike Lee(Indiewire.com)
Spike Lee(Indiewire.com)

Setidaknya kegelisahan-kegelisahan itulah yang pada akhirnya membuat Spike Lee(BlacKKKlansman, Malcolm X)memproduseri film ini. Spike Lee yang memiliki angan-angan bagaimana jika Back To The Future diisi oleh para aktor kulit hitam, kemudian menginginkan film yang tak hanya sekadar menceritakan perjalanan waktu, namun pesan sosial pun harus disisipkan layaknya film-film garapan Spike Lee lainnya.

Menggandeng Stefon Bristol di kursi sutradara yang merupakan murid Spike Lee di New York University, membuat film ini cukup berbeda dengan film-film Spike Lee lainnya, meskipun tetap masih ada ciri khas Lee di dalamnya. See You Yesterday juga menjadi debut film penuh Stefon, setelah sebelumnya lebih sering menggarap proyek film pendek. 

Commonsensemedia.org
Commonsensemedia.org

Ditayangkan secara eksklusif di platform Netflix, See You Yesterday menjadi sajian film liburan yang sudah bisa disaksikan sejak seminggu yang lalu.

Lantas, apakah See You Yesterday cukup baik menjalankan 2 perannya yaitu sebagai film sci-fi juga sebagai film cultural movement sekaligus? Mari kita masuk ke pembahasannya.

Sinopsis

Rogerebert.com
Rogerebert.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun